Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yoyo China Ini Memang Beda...

Kompas.com - 21/09/2015, 08:22 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Siapa tak kenal yoyo, alat permainan yang terdiri dari dua cakram dengan satu poros terikat tali? Mainan ini sempat begitu populer di kalangan anak-anak hingga kalangan dewasa. Bahkan ada yang menyebut ciri pemain yoyo profesional dengan berbagai trik rumit yang dimiliki, sebut saja 'eifle tower', 'walking dog' dan sebagainya.

Tapi tahukah Anda dengan yoyo China? Prinsipnya sama, membuat dua cakram berputar dengan tali. Bedanya, yoyo ini dimainkan menggunakan satu tali dan dua tongkat. Kedua cakram tak terikat pada tali sehingga dapat dilepas dan dilempar-lempar sesuka hati saat memainkannya.

Bentuk cakramnya juga berbeda dari yoyo biasa. Yoyo China memiliki bentuk cakram menyerupai gelas. Kedua sisinya ibarat dua buah gelas yang bagian bawahnya disatukan. Meski dikenal dengan yoyo China, nama asli permainan ini ialah diabolo. Nama ini diberikan seorang insinyur Perancis yang menyempurkan bentuk yoyo China pada awal abad 20.

Kata "diabolo" berasal dari kata Yunani, "dia" dan "bolo" yang artinya "melempar jauh". Ini merujuk pada cara memainkan diabolo atau yoyo China modern yang lebih seperti melempar-lempar daripada menarik ulur yoyo.

Angela adalah salah satu pemain dan pelatih diabolo profesional. Ia bersama timnya, M.H.D Diabolo, dari Taiwan, sudah berkeliling dunia menampilkan atraksi diabolo. Di tangan Angela, diabolo bisa dimainkan bermacam-macam.

"Intinya, semakin besar ukuran diabolo, semakin sedikit trik yang bisa dimainkan, semakin kecil semakin banyak dan rumit trik yang bisa dimainkan," jelasnya saat diwawancara usai pertunjukan di Taiwan Travel Fair, Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (19/9/2015).

KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN Salah satu trik diabolo, saling melempar satu cakram antar dua orang di ajang Taiwan Travel Fair, Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (19/9/2015).
Bersama Angela dan kawan-kawan, diabolo menjadi hal yang sangat menarik. Satu diabolo bisa dimainkan dua hingga tiga orang. Mereka saling melempar cakram diabolo dengan berbagai gaya akrobat. Atau sebaliknya, satu orang dapat memainkan satu sampai empat cakram diabolo sekaligus. "Ini namanya jugling," katanya.

Keempat cakram diputar bergantian kemudian dilempar-lempar, seperti melakukan jugling, hanya tidak dengan tangan melainkan dengan tali dan tongkat. Atau jugling ini juga dapat dilakukan dua orang yang saling melempar dua hingga empat diabolo.

Sejarah diabolo, menurut Angela, berasal dari tanah China. Dulu, masyarakat China memainkan ini usai panen, karena tak banyak kegiatan yang dapat dilakukan. Cakram diabolo tradisional memiliki sisi pipih seperti yoyo Eropa. Bedanya, cakram ini dibuat dari bambu dan diberi lubang angin. Saat cakram mulai berputar cepat oleh tali dan dua tongkat, akan muncul bunyi-bunyi tertentu yang keluar dari lubang angin. "Dulu orang memainkan ini untuk mendengar bunyi dari lubang anginnya. Ini yang menjadi hiburan," terang Angela.

Pada abad 16, diabolo masuk ke tanah Eropa. Masyarakat Eropa mulai memainkan dan membuat beberapa penyesuaian. Salah satunya ialah mengganti bentuk cakram menjadi seperti gelas dan memberi nama 'diabolo'. Penyesuaian cakram ini membuat keseimbangan diabolo meningkat.

Menurut Angela, dengan bentuk tradisional ia hanya bisa memainkan dua cakram sekaligus. Dengan desain cakram yang modern, ia bisa memainkan tiga hingga empat cakram sekaligus. "Bentuk ini (gelas) memberi keseimbangan lebih yang memungkinkan trik-trik rumit bisa dimainkan," katanya.

Di Taiwan, negara asal Angela, diabolo sudah menjadi bagian dari masyarakat sejak kecil. Sebagian besar sekolah mengajarkan permainan ini dalam pelajaran olahraga atau seni untuk anak sekolah dasar. Angela sudah mengenal diabolo sejak sekolah dasar. Hanya untuk memainkan trik rumit seperti jugling diperlukan pelatihan lagi.

KOMPAS.COM/JONATHAN ADRIAN Cara memainkan diabolo paling mendasar, cakram berputar pada tali yang dipegang kedua tangan. Permainan ini digelar di ajang Taiwan Travel Fair, Kota Kasablanka, Jakarta, Sabtu (19/9/2015).
Sayangnya diabolo sulit didapat. Tak seperti yoyo yang dijual di toko-toko mainan, diabolo hanya di jual di toko tertentu. Angela menyarankan mrmbelinya di toko alat akrobat. Atau membrli langsung dari pemain diabolo profesional.

Saat ditanya perihal suara angin yang tak lagi ada dalam desain diabolo modern, Angela tertawa. Menurutnya itu sudah tak diperlukan karena hiburan diabolo sekarang lebih ke akrobatnya daripada bunyi suara angin yang ditimbulkannya. "Kami kalau tampil sudah pakai musik, untuk apa lagi suara angin itu," ujarnya sambil tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com