Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Belanja Batu Safir Thailand di Chantaburi

Kompas.com - 21/09/2015, 15:33 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

CHANTABURI, KOMPAS.com - Penggemar batu mulia yang berwisata ke Thailand disarankan untuk mampir ke Provinsi Chantaburi. Daerah ini sejak lama terkenal dengan pertambangan batu mulia yaitu safir. Selain itu, kerajinan batu juga menjadi andalan daerah ini.

Sayang, batu-batu mulia di Chantaburi sebagian besar memang sudah bukan berasal dari wilayah tersebut. "Rubi sudah lama habis di Chantaburi. Sudah tidak ditambang lagi. Apa yang masih ditambang adalah safir biru dan safir kuning, tapi di area kecil saja," kata Vice President Chantaburi Gem and Jewelry Traders Association, Prakob Boonchuaysream kepada KompasTravel di Amphoe Muang, Chantaburi, Sabtu (19/9/2015).

Ia menuturkan pada masa kejayaannya, daerah Chantaburi penghasil rubi merah dan safir aneka warna, seperti safir hijau, safir kuning, safir biru, safir hitam, hingga safir ungu. "Yang tidak ada hanya safir pink," katanya.

Kini, lanjut Prakob, batu rubi dan safir yang diolah di Chantaburi sebagian besar berasal dari benua Afrika seperti Tanzania dan Madagaskar. Prakob menuturkan para produsen kerajinan batu mulia hanya mengimpor batu mentah saja.

KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Pengunjung Museum Chantaburi Gem and Jewelry Center, di Thailand.
"Proses mengolah batu, pemotongan, penghalusan hingga menjadi produk jadi, semua dilakukan di Chantaburi," katanya.

Jadi, walau jumlah batu mulia yang ditambang di kawasan ini sudah sedikit, kerajinan batu mulia masih tumbuh. Sebagian besar hasil jadinya diekspor ke negara-negara asing. Menurut Prakob, tak sedikit warga Thailand menjadikan Chantaburi sebagai destinasi wisata belanja kerajinan batu mulia.

Seperti tampak di pusat batu dan perhiasan Chantaburi (Chantaburi Gem and Jewelry Center) yang terletak di Amphoe Muang, aneka perhiasan dari batu mulia bisa dibeli saat KompasTravel berkunjung, Sabtu (19/9/2015). Sebut saja cincin, liontin, gelang, hingga kalung. Pengunjung juga bisa membeli batu mulia yang sudah diasah namun belum diikat.

Sebagai contoh, batu safir hitam asal Thailand ditawarkan dengan harga 200 baht per karat. Sementara batu rubi dari Afrika ditawar dengan harga 100 baht per karat. Harga memang bervariasi mulai dari puluhan hingga ribuan baht.

KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Aneka perhiasan di jewelry hall yang berlokasi di Chantaburi Gem and Jewelry Center, Thailand.
Selain di Chantaburi Gem and Jewelry Center, tempat lain yang juga ramai transaksi jual beli batu mulia ada di kawasan jalanan Si Chan Road and Trok Krachang. Kawasan ini terkenal sebagai Kota Batu Mulia karena merupakan pasar batu mulia. Hanya saja kebanyakan pembeli yang datang adalah para pedagang.

Namun, kawasan ini juga menerima pembeli eceran. Hanya saja pastikan memang ahli dalam mengetahui batu mulia mana yang memang asli dan mana yang bukan. Jika bukan ahlinya dalam menilai batu, sebaiknya beli batu mulia di Chantaburi Gem and Jewerly Center karena semua pedagang sudah terdaftar dan batu mulia sudah tersertifikasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

5 Tips Menulis Tanda Pengenal Koper yang Aman dan Tepat

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com