Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siem Reap, Angkor Wat, dan Kota Turis...

Kompas.com - 22/09/2015, 10:29 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

SIEM REAP, KOMPAS.com - Kota kecil Siem Reap di Kamboja berkembang menjadi kota turis berkat ketenaran Candi Angkor Wat. Jika berkunjung ke kota ini, suasana kota turis sangat terasa.

Dengan petunjuk jalan dan nama toko dua bahasa: Kamboja dan Inggris, juga turis asing yang berlalu lalang. Bahkan mata uang dollar AS biasa digunakan untuk berbelanja di kota ini.

"Siem Reap punya 200 hotel, 150 guest house, dan 300 restoran. Terkesan banyak hotelnya, tapi nyatanya kalau high season, semua hotel penuh, kami kekurangan kamar," kata Sophian, pemandu wisata lokal yang biasa mengajak tamu berkeliling Siem Reap, kepada KompasTravel, Minggu (20/9/2015).

Ia menuturkan high season wisatawan di kawasan ini biasanya terjadi pada bulan November hingga Februari. Namun nyatanya, seperti pengamatan KompasTravel pada Senin (21/9/2015) di komplek Angkor Thom, kawasan ini dipenuhi turis asing, terutama wisatawan Asia seperti China dan Jepang.

KOMPAS.COM/NI LUH MADE PERTIWI F Turis memenuhi Taprohm Temple yang berada di kompleks Angkor Thom, Kamboja, Senin (21/9/2015).
Sementara itu, pada Minggu (20/9/2015), saat KompasTravel mengunjungi bukit Phnom Bakheng, wisatawan dibatasi sebanyak 300 orang per hari untuk bisa naik ke atas puncak. Saat KompasTravel datang, antrean wisatawan yang ingin naik mengular, hingga memerlukan waktu sejam menunggu giliran.

Sophian mengatakan pada high season, keadaan lebih ramai. Saking ramainya, di beberapa candi begitu penuh sehingga sulit berjalan. Ia menuturkan di Siem Reap, musim sepi kunjungan adalah di bulan Juli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Usung Konsep Eco Friendly, Hotel Qubika Bakal Beroperasi Jelang HUT Kemerdekaan RI di IKN

Hotel Story
Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Ada Women Half Marathon 2024 di TMII Pekan Ini, Pesertanya dari 14 Negara

Travel Update
5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

5 Tempat Wisata di Tangerang yang Bersejarah, Ada Pintu Air dan Makam

Jalan Jalan
Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Dampak Rupiah Melemah pada Pariwisata Indonesia, Tiket Pesawat Mahal

Travel Update
4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

4 Tempat Wisata di Rumpin Bogor Jawa Barat, Ada Curug dan Taman

Jalan Jalan
Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Rusa Jadi Ancaman di Beberapa Negara Bagian AS, Tewaskan Ratusan Orang

Travel Update
5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

5 Rekomendasi Playground Indoor di Surabaya untuk Isi Liburan Anak

Jalan Jalan
Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Pilot dan Pramugari Ternyata Tidur pada Penerbangan Jarak Jauh

Travel Update
Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Desa Wisata Tabek Patah: Sejarah dan Daya Tarik

Jalan Jalan
Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Komodo Travel Mart Digelar Juni 2024, Ajang Promosi NTT ke Kancah Dunia

Travel Update
Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Tips Pilih Makanan yang Cocok untuk Penerbangan Panjang

Travel Tips
Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Harapan Pariwisata Hijau Indonesia pada Hari Bumi 2024 dan Realisasinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com