Dengan petunjuk jalan dan nama toko dua bahasa: Kamboja dan Inggris, juga turis asing yang berlalu lalang. Bahkan mata uang dollar AS biasa digunakan untuk berbelanja di kota ini.
"Siem Reap punya 200 hotel, 150 guest house, dan 300 restoran. Terkesan banyak hotelnya, tapi nyatanya kalau high season, semua hotel penuh, kami kekurangan kamar," kata Sophian, pemandu wisata lokal yang biasa mengajak tamu berkeliling Siem Reap, kepada KompasTravel, Minggu (20/9/2015).
Ia menuturkan high season wisatawan di kawasan ini biasanya terjadi pada bulan November hingga Februari. Namun nyatanya, seperti pengamatan KompasTravel pada Senin (21/9/2015) di komplek Angkor Thom, kawasan ini dipenuhi turis asing, terutama wisatawan Asia seperti China dan Jepang.
Sophian mengatakan pada high season, keadaan lebih ramai. Saking ramainya, di beberapa candi begitu penuh sehingga sulit berjalan. Ia menuturkan di Siem Reap, musim sepi kunjungan adalah di bulan Juli.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.