Debu membubung tinggi mengaburkan pandangan ketika kuda-kuda itu berlari seperti dikejar singa. Ribuan penonton malah merangsek ke tengah lintasan pacuan tak takut kuda-kuda itu kapan saja dapat menendang mereka. Sebagian lagi berdiri berimpit pada pagar lintasan pacu. Di belakang sana, ribuan penonton lain memicingkan mata menahan terik matahari sembari meneriakkan nama-nama kuda jagoannya.
”Agung Kelana... Satria Lut Tawar… Kala Berkune…,” teriak penonton bersahutan di arena pacuan kuda Belang Bebangka, Takengon, Aceh Tengah, pertengahan Agustus.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.