Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesta di Tengah Deru Kaki Kuda

Kompas.com - 23/09/2015, 16:04 WIB
Sejarah

Kuda menjadi salah satu hewan paling kuat dan lincah yang pernah dimiliki masyarakat Gayo. Semula, kuda mereka gunakan mengangkut barang atau untuk membajak sawah. Saat panen raya, banyak kuda digerakkan ke sawah untuk mengangkut padi. Anak-anak biasa memanfaatkannya untuk berlatih menunggang kuda. Hingga akhir 1990-an, masih banyak petani menggunakan tenaga kuda untuk membajak sawah ataupun mengangkut padi.

Muhammad Samdi (71), petani Desa Uning Pegantungen, Kecamatan Bies, Aceh Tengah, menceritakan, memasuki tahun 2000, banyak petani beralih ke traktor karena ternyata jauh lebih kuat dan cepat membajak sawah. Saat ini, hampir tak ada lagi petani memakai tenaga kuda di sawah. Kuda hanya menjadi hewan dalam pacuan.

Pacuan kuda tradisional Gayo konon sudah dilakukan sebelum Belanda menjajah Indonesia. Mengacu pada buku Pesona Tano Gayo karya AR Hakim Aman Pinan (2003), pacu kuda atau pacu kude dalam bahasa Gayo dilakukan sebagai hiburan rakyat jauh sebelum Belanda datang. Pacu kuda digelar setelah musim panen yang biasa bertepatan dengan bulan Agustus karena saat itu cuaca cerah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com