Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tarik Pelancong, NTT Andalkan Wisata Bahari

Kompas.com - 23/09/2015, 17:26 WIB
KUPANG, KOMPAS.com - Wisata pantai dan bahari di Nusa Tenggara Timur masih dominan menjadi daya tarik bagi wisatawan nusantara dan mancanegara.

"Hal ini tergambar dari Pantai Nihiwatu di Sumba Barat Nusa Tenggara Timur yang masuk dalam kategorik tercantik ke-17 dari 100 pantai terindah di dunia bahkan dianggap lebih indah dari Pantai Hanalei Bay di Hawaii untuk menarik wisatawan," kata Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparekraf) NTT Welly Rohimone, di Kupang, Rabu (23/9/2015).

Dia menyebut Pantai Nihiwatu sepanjang 2,5 kilometer itu menempati peringkat 17 dari 100 pantai terindah di dunia, seperti dilansir CNN.

Dua pantai lain di Indonesia yang masuk daftar 100 pantai terindah di dunia versi CNN adalah Pulau Derawan, dan Pantai Canggu di Bali. Pulau Derawan berada di posisi 63, dan Pantai Canggu di peringkat 39.

Ia mengatakan untuk mencapai ke Pantai Nihiwatu, harus menempuh penerbangan dari Bandar Udara Internasional Ngurah Rai di Bali ke Bandara Tambolaka di Sumba Barat dan kemudian berkendara selama 90 menit.

"Pantai Nihiwatu menyajikan pemandangan pasir dan air laut yang bersih dan karena masih jarang orang, sehingga wisatawan bisa menikmati pemandangan matahari terbenam yang menakjubkan," katanya.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Wisatawan mengunjungi pantai merah atau populer dengan pink beach di kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur, Kamis (2/12/2010). Pantai berpasir merah muda tersebut salah satu tujuan wisatawan terutama mancanegara untuk menyelam atau snorkling.
Selain itu ada obyek wisata pantai Pink atau "Pink Beach" di Manggarai Barat, Danau Kelimutu di Ende, dan Teluk Maumere, Nihiwatu Beach di Sumba, Alor Dive di Alor, dan Nemberalla Beach di Rote Ndao.

"Ini sejumlah potensi wisata bahari sebagai modal bagi destinasi maritim yang masih menyimpan sejuta daya tarik sekaligus modal utama sektor wisata dan perbaikan ekonomi menyeluruh," katanya.

Ia mengatakan alam Indonesia termasuk yang ada di NTT indah dan cantik sehingga ke depan akan terus dioptimalkan secara bertahap dari seluruh pemangku kepentingan terkait termasuk pemerintah pusat maupun daerah.

"Sektor maritim di daerah ini sangat potensial untuk dikembangkan untuk perekonomian daerah dan sebagai penunjang ekonomi nasional," katanya.

Selama ini, menurut Welly, sektor kelautan masih sebatas menghasilkan produk perikanan, sehingga belum mampu memberdayakan potensi ekonomi maritim sebagai potensi pariwisata yang menjanjikan bagi wisatawan.

KOMPAS.com / RODERICK ADRIAN MOZES Sunset di Pantai Tarimbang, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (13/12/2014). Pantai Tarimbang merupakan salah satu tujuan wisata yang bisa dicapai melalui perjalanan darat selama 4 jam dari Waingapu.
Fakta menunjukkan bahwa sampai saat ini taman laut di Alor yang menjanjikan untuk pengembangan pariwisata di Alor, belum bisa diandalkan sebagai salah satu asset bagi kabupaten tersebut.

Padahal, lanjut Welly, taman laut Alor disebut-sebut terbaik kedua di dunia setelah Kepulauan Karibia dan memiliki kebeningan air laut yang dihuni karang dan ikan warna-warni membuat laut Alor terkenal ke seantero jagat.

Alor memiliki air laut yang bersih, biota laut yang beraneka ragam, terdapat titik selam yang dapat dinikmati pada malam hari dan taman laut kelas dunia itu juga memiliki Kampung Tradisional Takpala yang banyak digemari wisatawan nusantara dan mancanegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com