Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 23/09/2015, 18:29 WIB
Kontributor Lhokseumawe, Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Sepuluh tahun lalu, tidak ada yang berani berkunjung ke Desa Sido Mulyo, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara. Padahal, kawasan itu menyimpan “surga” alam nan mempesona, air terjun Blang Kolam.

Ketika konflik bersenjata mencengkeram Aceh, tak warga tak berani berkunjung ke lokasi yang sebenarnya indah itu. Kontak tembak antara aparat keamanan dan gerilyawan kerap terjadi di sekitar Blang Kolam.

Namun, itu cerita lama. Kini, setelah konflik bersenjata berakhir, warga kembali mengunjungi obyek wisata tersebut. Untuk menuju ke sana, pengunjung bisa memilih jalur Simpang Cunda Lhokseumawe menuju Kuta Makmur yang berjarak sekitar 20 kilometer.

Sayangnya tidak ada angkutan umum yang menuju lokasi itu, sehingga pengunjung harus menggunakan kendaraan pribadi. Saban akhir pekan puluhan orang mengunjungi obyek wisata di lokasi bekas perang itu. Ketika tiba di sana, pengunjung harus menuruni 99 anak tangga kusam tanpa cat sebelum menemukan keindahan air terjun Blang Kolam.

Setelah letih menuruni tangga, maka debur air yang jatuh seakan langsung menyembuhkan semua penat di tubuh. Di bagian atas air terjun, terdapat genangan air seakan ditampung di dalam sebuab cawan raksasa.

Air itu berasal dari alur dan sungai kecil daerah tersebut. Sekitar empat tahun lalu, mantan Wakil Bupati Aceh Utara, Syarifuddin membuat kebun binatang mini di kawasan itu. Belakangan kebun binatang itu ditutup. Namun, bekas kandang aneka hewan masih berada di sana.

Penutupan kebun binatang itu dilakukan seiring imbauan Bupati Aceh Utara kala itu, Ilyas A Hamid untuk tidak mengunjungi lokasi wisata. Larangan itu dikeluarkan karena dikhawatirkan pelanggaran Syariat Islam di obyek wisata tersebut.

Kini, meski obyek wisata ini tidak dibuka secara resmi oleh Pemerintah Aceh Utara. Namun, masyarakat terus datang mengunjunginya. Pesona yang ditawarkan obyek wisata ini sungguh alami. Air yang yang berbalut lumut tipis memantulkan cahaya kehijauan. Seakan air itu berwarna hijau.

Di sini juga terdapat tebing setinggi empat meter. Kaum muda penyuka ketegangan biasanya menguji nyali dengan cara meloncat dari tebing itu dan ke dalam air. Teriakan  terdengar ketika mereka meloncat, tapi sekejap kemudian tawa membuncah merasakan kepuasan.

Bagi Anda penggemar air terjun, obyek wisata air terjun Blang Kolam yang berketinggian 10 meter ini patut dimasukkan dalam daftar kunjungan. Salah seorang masyarakat setempat, Mahadir kepada KompasTravel, Rabu (23/9/2015) berharap Pemerintah Aceh Utara mengelola obyek wisata itu secara serius.

“Di era 1990-an, obyek wisata itu sudah menjadi destinasi favorit wisatawan lokal dan mancanegara jika berkunjung ke Aceh. Soal penerapan syariat Islam, mungkin bisa dicari pola yang bagus agar tidak terjadi pelanggaran syariat,” sebutnya.

Selain itu, Mahadir menyebutkan jika obyek wisata itu “dihidupkan” kembali lengkap dengan segala fasilitasnya tentu akan membawa rezeki tersendiri bagi masyarakat lokal. “Semoga ini juga turut dipikirkan oleh pemerintah,” ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

15 Wisata Puncak yang Hits buat Liburan Tahun Baru 2024

Jalan Jalan
Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Hotel Story
Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Travel Update
Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Travel Update
6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com