Dalam berbagai acara hajatan atau pesta, ada lagi salah satu menu yang sering dihidangkan, yakni lawar, semacam salad yang berisikan irisan sayur segar, seperti kol, wortel, daun kesambi, tomat, belimbing wuluh, dan bawang merah. Bumbunya garam, bawang merah, dan lombok. Aroma yang menguar dari campuran sayur-sayuran segar ini benar-benar memancing selera makan.
”Kalau tidak ada lauk, makan ini sebagai pengganti ikan, supaya mudah telan nasi,” kata Antonia, salah seorang warga yang hadir dalam pesta sebelum dimulainya Festival Seni dan Budaya Se-Daratan Flores dan Lembata beberapa waktu lalu.
Ikan tentu saja menjadi menu andalan sehari-hari. Banyak warga membuat sendiri ikan asin. Setelah ikan digarami lantas dijemur 3-7 hari. Matahari terik Flores membuat ikan cepat kering ketika dijemur. Aneka ikan asin juga banyak dijual di pasar. Terlihat segar-segar dengan daging masih berwarna putih dengan rasa yang tidak terlampau tertutup garam. Hanya sekadar digoreng saja sudah terasa nikmat, seperti yang kami cicipi di rumah Mama Ina dalam perjalanan kembali dari Danau Waibelen alias Danau Asmara.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.