Menurut Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, perilaku pariwisata menjadi kunci utama memajukan pariwisata. Masyarakat ataupun petugas pariwisata harus mau untuk menanggalkan perilaku lama bekerja seenaknya. Mereka harus mau melayani. "Kuncinya masyarakat itu mau melayani. Itu inti dari reformasi birokrasi," kata Ganjar di depan ratusan kepala desa di Kabupaten Purbalingga, Kamis (24/9/2015) malam.
Masyarakat juga diminta untuk menjadikan wisatawan sebagai tamu yang baik. Wisatawan umumnya adalah mereka yang punya uang dan ingin "membuang" uang tersebut, maka harus ada wadah yang layak untuk menampungnya. Jateng sendiri kaya akan potensi wisata dalam berbagai bidang. Wisata alam, wisata potensial dan wisata minat khusus semua banyak tersebar di banyak kabupaten/kota. Bahkan, wisata religi di Jateng sudah sangat melimpah.
"Jateng banyak obyek wisata. Ada wisata religi. Di Kudus ada Sunan Kudus dan Masjid Menara. Di Magelang ada Candi Borobudur, di Dieng ada Candi Arjuna. Itu potensinya luar biasa," tambah Ganjar.
Gubernur Jateng meyakini bahwa wilayahnya menjadi pantauan dunia. Berbagai negara di Eropa dan Asia singgah di Jateng. Untuk itulah, Ganjar meminta warganya untuk mampu menjaga kekondusifan di masyarakat. "Jateng ini jadi pantauan dunia. Kita harus siap, dan memanfaatkan hal itu. Jangan sampai dimanfaatkan. Maka, kualitas SDM harus ditingkatkan. Orang yang sukses adalah orang tidak mudah mengeluh, bekerja dengan budaya kerja tinggi," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.