Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menikmati Pear dan Persik dari Fukushima

Kompas.com - 26/09/2015, 04:16 WIB

Beberapa peserta seminar mulai bertanya-tanya dalam keraguan tentang keamanan buah persik dan pear yang siang itu diperkenalkan. Tapi Tadao dengan yakin memastikan, semua produksi buah asal Fukushima sudah diperiksa secara ketat.

Menurut Tadao, pemerintah Jepang telah menetapkan standar ketat atas produk-produk makanan asal Fukushima. Sebelum beredar di pasaran, hasil panen dan produksi setempat wajib melewati pengujian radioaktif.

Dampak Radiasi buah-buahan seperti yang ada di supermarket Stasiun Fukushima, diwajibkan berada pada level radiasi di bawah 100 Becquerel (Bq) per kilogram, sesuai aturan pemerintah yang memperketat level radioaktif dari sebelumnya 500 Bq per kg. Tidak hanya buah-buahan, aturan itu berlaku bagi produk beras, daging, ikan, dan sayuran.

Standar lebih ketat bagi makanan bayi, susu, dan minuman segar. Tingkat radioaktif makanan bayi dan susu dari sebelumnya 200 Bq per kg, kini harus di bawah 50 Bq per kg, bahkan minuman segar harus di bawah 10 Bq per kg.

Kebijakan tersebut menyusul bencana melelehnya inti sel Caesium di PLTN Fukushima, pasca tsunami 2011. Radius 20 kilometer dari PLTN dikosongkan demi menjaga masyarakat dari kontaminasi radioaktif tellarium, iodine-131, caesium-134, dan caesium-137.

Untuk lebih meyakinkan peserta, akhirnya panitia mengarahkan kami ke sebuah ruangan yang berisi susunan buah pear dan persik. Buah-buahan itu ditata sedemikian rupa dan menarik untuk dipandang. Di ruang tersebut, seorang chef sudah bersiap membuat sejumlah menu makanan dari buah pear dan persik.

Maka, setelah menu penutup makanan itu telah siap disantap, para peserta pun sudah tidak mengingat lagi dari mana asal buah-buahan itu. Bentuk dan aroma masakan yang tersaji sungguh telah membuat kami tak sabar untuk mencicipinya.

Para peserta pun, termasuk saya dan pakar kuliner William Wongso, dengan hikmat mencicipi menu penutup makan itu. Rasanya, hmm... sungguh melenakan lidah kami. Pear dan persik yang dipanggang itu segera lumer di mulut. Rasa manis dan rasa asam yang tipis, dengan lembut masuk ke perut. Mak legender...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com