Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rayu-merayu dan Basoeki Abdullah

Kompas.com - 29/09/2015, 19:51 WIB
Agus Novianto, misalnya, membuat instalasi media baru, ”Sumeleh”, berupa akuarium tipis yang dipasangi sensor suara yang mengatur jumlah gelembung yang terlepas dari dasar instalasi. Agus memproyeksikan garis-garis cahaya yang bergerak mengejar gelembung-gelembung udara yang dilontar gendhing Jawa, akar tradisi Basoeki Abdullah.

Komunitas Wedha’s Pop Art Potrait (WPAP) juga memberi kesegaran dari kekhasan lukisan potret Basoeki, dengan membuat instalasi tiga dimensi bidang-bidang geometris khas genre portrait seniman Wedha, membentuk wajah Basoeki Abdullah. Komunitas WPAP mengajak publik berpartisipasi menempelkan stiker berwarna menyala, bersama-sama membangun rupa wajah sang maestro dalam langgam budaya populer yang dekat dengan anak muda.

”Pencapaian kesebelas perupa menunjukkan kualitas Basoeki Abdullah. Sejarah dan kritik seni rupa pernah tidak utuh memahami Basoeki Abdullah yang dicibirkan. Tidak ada satu genre yang bisa meniadakan genre lainnya. Termasuk pilihan Basoeki Abdullah yang konsisten sebagai perupa naturalis, yang ternyata mampu memantik kreativitas 11 perupa kontemporer yang diundang dalam pameran ini,” kata Bambang Asrini W. (Aryo Wisanggeni G)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com