Lokasi itu baru dibuka dua pekan terakhir dan melengkapi aneka warung kopi yang telah buka sebelumnya di Kota Lhokseumawe, Aceh. Namun, ada yang berbeda di lokasi ini.
Pemandangan yang ditawarkan sungguh nyaman. Taman itu melingkar pada bagian tengah. Di sudut kanan terdapat panggung hiburan, tempat di mana kaum muda bisa mengeluarkan kemampuan bermusik, berpuisi dan kegiatan seni lainnya.
Pemilik warung kopi itu Taufiq mendatangkan kopinya langsung dari sentral penghasil kopi di Aceh. Kopi arabika di lokasi itu berasal dari dataran tinggi Gayo.
Taufiq menyiapkan mesin pembuat kopi. Biji-biji kopi Gayo pilihan langsung dipress dan saripatinya disajikan ke pengunjung. Biji-biji kopi itu pun dimasukkan dalam toples dan diatur pada bagian depan warung. Sehingga, pengunjung bisa langsung memilih biji kopi yang diinginkannya.
“Untuk sanger kami mencampurkan arabika, susu dan sedikit teh. Sedangkan untuk ice cream arabika, kami mencampur kopi, ice crem dan susu. Jika tidak pakai susu, rasanya terlalu pahit. Tidak cocok di lidah kita,” sebut Irwan Taufik, peracik kopi di lokasi itu.
Untuk harga, jangan khawatir, sangat terjangkau. Di sini masih ada kopi yang dijual seharga Rp 5.000 per cangkir. Ada juga harga puluhan ribu, tergantung varian apa yang dipilih pengunjung.
Saat azan berkumandang pengunjung meninggalkan lokasi itu. Usai salat, taman itu kembali ramai. Mereka dari berbagai latar belakang, usia dan profesi menyesap kopi. Kini, silakan menikmati kopi gayo di Taman Legos.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.