Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adu Gengsi dengan "Ngedan" dan "Nyeni"

Kompas.com - 05/10/2015, 19:33 WIB
Jarak Magelang dan Ponorogo lebih dari 181 kilometer, tetapi 14 bocah Dusun Gondhangan di kaki Gunung Andong tak canggung menarikan Warok Bocah. Iringannya, keyboard dan gamelan yang lincah menggoyang para bocah.

Lebih ngedan lagi 50 penari kuda lumping warga Kecamatan Grabag di kaki Gunung Andong. Turidi yang asli Karasan ternyata lincah menarikan leak Bali dan menyongsong amukan kuda lumping dari Desa Karasan. Suliyo, petani yang juga Kepala Dusun Tawang, Grabag, piawai memainkan barong Bali, beradu cekatan dengan kuda lumping.

”Asal-usul leak dan barong menari bersama kuda lumping ya cuma ikut-ikutan,” kata Suliyo terkekeh. ”Ini cerita tentang Prabu Kelanaswandana yang jatuh cinta kepada Nyi Sangga Langit dari Bali. Cerita persisnya saya juga tidak tahu. Kami kan cuma ikut-ikutan tarian leak dan barong kreasi Dusun Sawit, tetangga dusun kami. Ya kami ikut-ikutan,” ujar Suliyo.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com