Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wisata Batu Akik Purbalingga, Ada Nagasui, Pancawarna, dan Badar Lumut

Kompas.com - 07/10/2015, 17:53 WIB
Ipong tak kesulitan menjual bongkahan-bongkahan batu itu lantaran banyak perajin batu akik di Purbalingga.

Bongkahan batu akik itu selanjutnya dipotong menjadi lempengan setebal sekitar satu meter.
Setelah itu, dicuci bersih dan siap dibentuk menjadi mata cincin maupun liontin.

Ada tiga sentra kerajinan sekaligus tempat pemasaran batu akik di Purbalingga, yaitu di Kecamatan Bobotsari, Bukateja dan Desa Bancar Kecamatan Purbalingga.

Di Bobotsari, penjual maupun perajin batu akik tergabung dalam Paguyuban Pasar Batu Klawing Ciblon. Mereka memajang beragam cincin bermata akik dan liontin di Waroeng Watu yang berada di depan objek wisata Pancuran Ciblon Bobotsari, Purbalingga. Ada delapan kios yang buka.

Jenis batu akik yang ditawarkan cukup beragam. Wahadi (56) pemilik kios Cahaya Gemstone, mengatakan, mayoritas yang dijual merupakan batu klawing. Ada satu dua yang memang didatangkan dari luar daerah. "Yang diandalkan nagasui dan pancawarna," katanya.

Lokasi Waroeng Watu Klawing cukup strategis. Kiosnya berada di sebelah terminal Bobotsari. Jaraknya sekitar 11 kilometer dari Alun-alun Purbalingga. Anda bisa mengakses melalui Jalan Raya Bojongsari sekitar 20 menit.

Soal harga, kata Wahadi, di Bobotsari lebih baik daripada di Kecamatan Purbalingga. Dia menyebutkan, untuk harga liontin motif gambar berada di kisaran Rp 5 juta hingga puluhan juta, sesuai keindahan motif.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com