Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Semanggi Suroboyo, Kuliner Khas Surabaya yang Mulai Langka

Kompas.com - 09/10/2015, 15:49 WIB
SURABAYA, KOMPAS.com - Makanan khas Surabaya satu ini tidak mudah ditemukan, tidak seperti halnya kuliner khas Surabaya lain yang banyak dijual di pinggir jalan.

Seperti pada lirik lagu Semanggi Suroboyo, Lontong Balap Wonokromo, menandakan jika makanan khas ini asli dari Surabaya.

Kuliner Semanggi Suroboyo mirip dengan pecel. Disajikan dengan sayuran seperti daun semanggi, tauge rebus, disiram bumbu dan krupuk puli diatasnya dijamin membuat lidah menari ketika menyantapnya.

Di Surabaya orang berjualan semanggi ini hanya pada tempat tempat tertentu saja. Misalnya di Taman Bungkul, di Taman Prestasi, dan di beberapa kampung lama di Surabaya.

Mbah Murni, misalnya, yang berjualan Semanggi di sekitar Jalan Sulung di kawasan Tugu Pahlawan.

Setiap pagi Mbah Murni dengan gendongannya berisi Semanggi Suroboyo berjalan dan sesekali berhenti di bawah pohon. "Sudah ada langganan, ya kadang jalan, kadang berhenti," katanya.

Satu porsi Semanggi mbah Murni dijual Rp 5.000 per pincuk bungkus daun pisang.

SURYA/WIWIT PURWANTO Mbah Murni, penjual semanggi suroboyo. Kuliner khas Surabaya yang mirip dengan nasi pecel ini sekarang mulai sulit ditemukan.
Menurut Mbah Murni, di Surabaya mencari daun semanggi saat musim kemarau seperti sekarang cukup sulit. Namun ada beberapa kawasan seperti di Kecamatan Benowo, Surabaya Barat yang membudidayakan semanggi di sana.

Nah bila ingin mencicipi Semanggi atau mencari penjual semanggi coba saja di sekitar Taman Bungkul, atau di dekat Masjid Al Falah, Jalan Raya Darmo biasanya di sana ada penjual Semanggi yang mangkal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com