Benteng Indra Patra
Benteng ini menjadi salah satu bukti sejarah sebagai tempat pertahanan masyarakat kerajaan Lamuri dari serangan Portugis. Terletak di dekat pelabuhan Krueng Raya berhadapan langsung dengan Selat Malaka.
Benteng ini berbentuk persegi dengan ukuran sekitar 70 meter persegi, dengan tinggi 4 meter dan berdinding kokoh dengan ketebalan sekitar 2 meter. Dengan bentuk yang unik di dalamnya terdapat bebatuan berbentuk lorong kecil yang terbuat dari beton kapur. Benteng ini merupakan situs penting bagi masyarakat Aceh. Terdapat kisah perlawanan, pemberontakan, intrik dan kepahlawanan orang dibalik sejarah benteng ini.
Kerkhoff
Kerkhoff adalah sebuah komplek kuburan serdadu Belanda yang gugur dalam peperangan melawan rakyat Aceh. Komplek makam yang cukup luas ini berlokasi di Jalan Teuku Umar, disamping Blang Padang, Banda Aceh.
Kerkhoff dibangun pada tahun 1880 dan di dalam komplek ini terdapat kurang lebih 2.200 kuburan serdadu Belanda yang dimakamkan Jenderal JHR Kohler yang gugur ditembak oleh pasukan Aceh di depan Masjid Raya Baiturrahman.
Selain itu pengunjung juga bisa mengetahui kisah-kisah tentang prajurit semasa hidupnya yang diceritakan sekilas pada batu nisan. Kuburan-kuburan ini seolah bercerita kepada pengunjung tentang bagaimana “penghuninya” semasa hidup.
Museum Tsunami Aceh
Terletak di Jalan Iskandar Muda, Kota Banda Aceh. Museum ini masih menyimpan banyak kenangan yang tidak pernah luput dari masyarakat Aceh. Puing-puing kenangan yang tersimpan dalam foto, rekaman suara, hingga struktur bangunan yang dirancang M. Ridwan Kamil (sekarang Walikota Bandung) menyibak kesedihan dalam setiap langkah di museum ini. Memiliki empat lantai yang masing-masing berisi ruangan pameran dan instalasi.
Pertama pengunjung akan diberikan suasana dramatis dengan percikan air di lorong gelap. Suasana itu akan terasa mengerikan mengingat tragedi tsunami di Aceh silam menuju pintu masuk museum. Di dalam museum akan dihadirkan podium-podium yang menampilkan rangkaian foto Banda Aceh sesaat setelah tragedi tsunami.
Rangkaian foto pun akan bergerak otomatis mengganti sejumlah gambar suasana sesaat setelah tsunami. Dari ruangan itu terdapat jalan sempit menuju sebuah ruangan bercahaya redup dengan atap berhias kaca patri berlafal “Allah”. Suasana dramatis semakin terasa karena di sekeliling dindingnya ditempelkan nama ribuan korban akibat tsunami. Khusus untuk lantai 4 diperuntukkan sebagai tempat evakuasi bencana alam bagi para warga. Selama berkunjung pengunjung bisa menikmati semua fasilitas secara gratis. (Rachmat Ogie Kurniawan)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.