Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanakeke, Pasir Putih dan Mangrove

Kompas.com - 11/10/2015, 11:32 WIB
BEGITU menjejakkan kaki di pesisir pantai Kepulauan Tanakeke sore itu, tampak puluhan warga berbaur dengan pengunjung. Mereka larut dalam sukacita perlombaan sebagai rangkaian peringatan HUT ke- 70 RI. Ada lomba mengidentifikasi jenis mangrove, lari karung, dan beragam lomba lainnya. Anak-anak hingga dewasa larut dalam kegembiraan lomba itu.

Hamparan pasir putih dan bersih di pantai yang landai berubah menjadi lapangan maha luas, tempat lomba berlangsung. Begitu luas hamparan pasir, hingga siapa pun dapat bermain dan berlari bebas tanpa khawatir terciprat empasan ombak yang tak henti memecah pantai. Cuaca cerah, langit biru, dan awan seputih kapas membuat sore itu namtak sangat indah. Suara gelak tawa dan tepuk tangan terdengar riuh di antara suara gemuruh ombak dan desiran angin.

Tak semua ikut atau menonton lomba. Sebagian memilih duduk menepi sembari bersenda gurau di gundukan pasir di sekitar hutan mangrove. Sebagian pesisir memang dipenuhi mangrove dan gundukan-gundukan pasir yang menyerupai bukit-bukit kecil. Adapun tanaman mangrove sebagian sudah lama, ada pula tanaman baru yang berusia tiga tahunan.

Sebagian lainnya berjalan-jalan di sekitar mercusuar tua yang sudah tak terpakai. Area sekitar mercusuar adalah hamparan bekas tambak yang sedang direhabilitasi untuk dikembalikan menjadi hutan bakau.

Pemandangan di sore itu seakan membayar impas perjalanan berperahu motor selama 45 menit yang sedikit diwarnai angin dan ombak dari Makassar. Perjalanan yang dilakukan pada siang hari atau menjelang sore memang sedikit diwarnai angin dan ombak, terlebih jika berada di bulan-bulan saat angin bertiup lebih kencang dan ombak lebih kencang.

Keindahan tersembunyi

Tanakeke adalah gugusan kepulauan yang berada di selatan Kabupaten Takalar dan masuk perairan Selat Makassar. Untuk sampai ke pulau ini, ada dua akses, yakni melalui pelabuhan Takalar lama dan penyeberangan di Popsa, Makassar, perahu bermesin tersedia setiap saat untuk transportasi dari daratan ke pulau. Waktu tempuh berkisar 30-45 menit dan bisa lebih singkat dengan menggunakan kapal cepat. Ada banyak dermaga di sekitar pulau yang dapat menjadi tempat bersandar bagi perahu atau kapal.

Tanakeke mungkin belum seterkenal pulau-pulau yang ada di Selat Makassar, seperti Pulau Samalona dan Khayangan. Pulau ini pun tak memiliki fasilitas hotel atau rumah makan layaknya di pulau wisata. Akan tetapi, bukan berarti pulau ini tak layak dikunjungi.

Keindahannya tak dipungkiri akan memesona siapa pun yang melihatnya. Keindahan Tanakeke bukan hanya pada hamparan pasir putih yang luas, pantai yang landai, atau burung camar yang kadang terbang rendah. Bukan pula sekadar terumbu karang yang indah. Lebih dari itu, pulau ini memiliki keistimewaan lainnya.

Setidaknya berjalan-jalan mengelilingi pulau, kita akan mendapat pemandangan lain, yakni padang lamun yang tumbuh di atas pasir. Berjalan di pematang, dengan hamparan padang lamun di kiri-kanan, adalah keindahan tersendiri. Di sisi lain, di antara perkampungan terdapat pepohonan besar.

Masih ada sisi lain dari keindahan Tanakeke, yakni hutan bakau. Dahulu, pulau ini menjadi salah satu tempat di mana bakau tumbuh subur dengan luas mencapai lebih dari 1.700-an hektar. Gencarnya alih fungsi lahan ke tambak udang membuat luas hutan bakau berkurang.

Namun, lebih dari lima tahun terakhir, rehabilitasi hutan bakau gencar dilakukan kelompok lembaga swadaya masyarakat, Yayasan Hutan Biru, di wilayah ini. Itulah membuat hutan bakau kembali lebat. Ini menjadi salah satu bagian menarik yang kerap dikunjungi. Hutan bakau di kawasan ini menjadi tempat belajar sekaligus penelitian bagi banyak orang. Bahkan, tak jarang menjadi obyek liputan media baik lokal, nasional, maupun internasional.

Wisata dan belajar

Tanakeke sesungguhnya adalah tempat wisata sekaligus belajar. Bukan hanya soal mangrove, tetapi juga biota khas yang hidup di sekitar pulau ini. Beragam jenis ikan, kepiting, dan udang tumbuh di perairan sekitar Tanakeke. Tentu saja, menyantap ikan segar menjadi salah satu yang tak bisa diabaikan jika ke Tanakeke.

Tak hanya itu, budidaya rumput laut pun menjadi salah satu obyek menarik untuk dilihat sekaligus dipelajari. Di beberapa bagian Tanakeke, masyarakat setempat membudidayakan rumput laut. Kerap pengunjung memanfaatkan perahu kecil untuk mengitari lokasi di mana tali temali tempat rumput laut dibudidayakan membentang.

KOMPAS/RENY SRI AYU Padang lamun di Tanakeke menjadi bagian menarik yang bisa disaksikan di pulau ini. Tempat ini juga layak menjadi salah satu destinasi wisata.
Tanakeke mungkin belum masuk dalam daftar destinasi wisata yang sudah tertata dan punya fasilitas lengkap. Belum ada penginapan dan rumah makan. Namun, pintu rumah-rumah penduduk terbuka lebar bagi pengunjung. Bahkan, untuk makan bisa menitip uang belanja pada para pemilik rumah.

Dinas Pariwisata dan Budaya Sulawesi Selatan kini mulai fokus menggarap dan membenahi wisata kemaritiman di wilayah ini. Setidaknya beberapa obyek wisata maritim sedang dipersiapkan untuk menjadi destinasi unggulan. Ini dilakukan karena Sulsel menjadi salah satu andalan dalam program kunjungan wisatawan mancanegara hingga 12 juta ke Indonesia yang dicanangkan Kementerian Pariwisata. Saat ini, sejumlah hal mendasar, seperti fasilitas penunjang, sedang dibenahi.

Di Sulsel, untuk wisata maritim, beberapa obyek wisata sudah menjadi unggulan, seperti Pantai Bira di Bulukumba dan Taman Bawah Laut Takabonerate di Kabupaten Selayar. Namun, wisatawan kini mulai diperkenalkan dengan sejumlah destinasi wisata maritim yang baru, yang tak kalah menarik.

Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya Sulsel Jufri Rahman mengatakan, Sulsel menargetkan peningkatan jumlah kunjungan. Menurut dia, tahun 2014, target kunjungan wisatawan terlampaui. Misalnya kunjungan wisman yang ditarget 100.000 orang, realisasinya jadi 150.000 orang. Adapun pergerakan wisatawan Nusantara yang ditarget 5,5 juta, kini sudah terlampaui. Namun, sekitar 70 persen di antaranya masih ke Tana Toraja.

Jadi, tunggu apa lagi. Jika punya jiwa petualang dan ingin berwisata di lokasi yang belum terjamah tetapi punya keindahan tersembunyi, boleh mencoba ke Tanakeke. (Reny Sri Ayu)

Versi cetak artikel ini terbit di harian Kompas edisi 9 Oktober 2015, di halaman 24 dengan judul "Tanakeke, Pasir Putih dan Mangrove".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

5 Wisata di Singkawang, Kalimantan Barat, Ada yang Gratis

Jalan Jalan
Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Tren Fitur Sandaran Kursi Pesawat Kelas Ekonomi di AS Akan Dihilangkan

Travel Update
3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

3 Rekomendasi Kafe Kucing di Bandung

Jalan Jalan
Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Wahana dan Kolam Renang di Kampoeng Kaliboto Waterboom Karanganyar

Jalan Jalan
Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Gunung Ruang Meletus, AirAsia Batalkan Penerbangan ke Kota Kinabalu

Travel Update
Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Kampoeng Kaliboto Waterboom: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Jam Buka

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Aktivitas Wisata di The Nice Garden Serpong

Jalan Jalan
Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Delegasi Dialog Tingkat Tinggi dari China Akan Berwisata ke Pulau Padar Labuan Bajo

Travel Update
The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

The Nice Garden Serpong: Tiket Masuk, Jam Buka, dan Lokasi

Jalan Jalan
Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Cara ke Sukabumi dari Bandung Naik Kendaraan Umum dan Travel

Travel Tips
Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Pengembangan Bakauheni Harbour City di Lampung, Tempat Wisata Dekat Pelabuhan

Travel Update
Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Asita Run 2024 Digelar di Bali Pekan Ini, Terbuka untuk Turis Asing

Travel Update
13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

13 Telur Komodo Menetas di Pulau Rinca TN Komodo pada Awal 2024

Travel Update
Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja 'Overtime' Sopir Bus Pariwisata

Tanggapan Kemenparekraf soal Jam Kerja "Overtime" Sopir Bus Pariwisata

Travel Update
Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

Tip Jalan-jalan Jenius ke Luar Negeri, Tukar Mata Uang Asing 24/7 Langsung dari Aplikasi

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com