Oleh karena mengandung air lebih tinggi, madu hutan cenderung lebih encer. Namun, ini juga bergantung pada proses pengurangan kadar air atau pengentalan (dehumidification) yang menentukan kandungan akhir air pada madu. Madu hutan juga dapat mengkristal disebabkan kandungan glukosa, fruktosa, dan sukrosanya. Hasil madu dipengaruhi oleh kondisi iklim di sekitar sarang lebah berada, seperti sungai, hutan bakau, dan curah hujan.
Madu hutan dihasilkan oleh lebah hutan (Apis dorsata) dari sarang yang berada di pohon, gua, dan batu. Sementara madu ternak oleh lebah ternak (Apis mellifera) dari sarang kotak yang dibuat peternak. Sumber pakan lebah hutan adalah sari bunga tanaman asli di hutan, sedangkan pakan lebah ternak pada periode tertentu diberi pemanis buatan atau gula. Rasa, aroma, dan warna madu hutan bisa berbeda-beda bergantung pada sari bunga yang diisap lebah.
Pada musim panen, dari satu sarang lebah dapat dipanen hingga 10 liter madu. Hasil panen bergantung pada banyak tidaknya ketersediaan pakan lebah di sekitar sarang. Di sebuah pohon bisa terdapat puluhan sarang. Pernah terjadi di Pulau Alor, dari sebuah pohon yang memiliki puluhan sarang lebah berhasil dipanen 1 ton madu. (EKI)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.