Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Nelayan Muara Gembong Bersemangat Melaut

Kompas.com - 15/10/2015, 09:14 WIB
PESTA laut yang digelar di perairan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Minggu (4/10/2015), melecut semangat para nelayan untuk kembali berjibaku mendulang hasil di tengah laut. Seusai acara syukuran itu, mereka meyakini laut sebagai sumber penghidupan nelayan akan memberikan berkah yang lebih baik.

”Nelayan juga merasa lebih aman untuk melaut setelah pesta laut digelar. Cuaca saat ini pun bersahabat bagi nelayan,” ujar Maman Suryaman, Kepala Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Jumat (9/10/2015).

Menurut Maman, hasil laut yang biasa didapat nelayan Muara Gembong, antara lain, rajungan, cumi, udang, ikan kakap, dan ikan bawal. Biasanya nelayan melaut selama dua hari agar memperoleh hasil yang maksimal. ”Saat ini yang paling banyak didapat nelayan itu rajungan. Tetapi, harga jualnya tidak tinggi hanya Rp 20.000 per kilogram,” ucap Maman.

Maman mengakui, warga Desa Pantai Bahagia beranggapan laut adalah tempat mereka menyandarkan hidup. Karena itu, mereka menggelar hajatan pesta laut atau disebut Nadran selama dua tahun sekali sebagai wujud syukur terhadap tangkapan ikan yang selama ini mereka peroleh.

Saat pesta laut berlangsung, masyarakat larut dalam kegembiraan. Ratusan nelayan dan warga berbondong-bondong ke tengah laut Muara Gembong untuk melarung sesajen berupa kepala kerbau dan berbagai hasil bumi. Mereka menaiki lebih dari 100 perahu yang didekorasi dengan bendera beragam warna.

Selain dipasangi bendera warna-warni, perahu juga diikat beberapa buah-buahan, seperti jeruk, nanas, dan pisang, serta berbagai makanan dan minuman ringan. Selama satu hari itu, keluarga nelayan berkumpul memanjatkan syukur, bersuka ria, dan berbagi rasa.

Maman mengatakan, para nelayan Muara Gembong memaknai pesta laut sebagai bentuk syukur karena menyadari tidak mudah mencari rezeki di laut. Selain itu, nelayan juga menaruh harapan agar tetap selamat saat mencari ikan dan menganggap pergelaran ini sebagai alat pemersatu.

Pesta laut pada umumnya digelar saat musim angin timur atau ketika angin dan ombak kecil sehingga tidak berbahaya bagi nelayan dan warga saat melarung sesajen ke lautan lepas.

Zaenudin, tokoh masyarakat Muara Gembong yang juga ketua pelaksana Pesta Laut 2015, mengungkapkan, pesta laut menggunakan kepala kerbau untuk dilarung karena kerbau merupakan simbol pekerja keras. ”Sifat ini sama seperti nelayan yang selalu bekerja keras dan pantang menyerah untuk mendapatkan ikan dan hasil tangkapan laut,” ucap Zaenudin.

Acara pesta laut di Muara Gembong rutin diadakan sejak 1980-an. Tradisi ini terselenggara melalui biaya patungan para nelayan, pedagang ikan, dan warga. ”Kami kumpulkan sumbangan selama dua tahun. Untuk penyelenggaran tahun ini, paling tidak habis Rp 82 juta,” kata Zaenudin.

Saat pesta laut digelar, Bupati Bekasi Neneng Hasanah Yasin turut hadir. Neneng berharap, acara pesta laut dapat terselenggara secara rutin sehingga dapat dimasukkan dalam agenda pariwisata Kabupaten Bekasi. ”Lewat acara ini, saya juga berharap ikan yang diperoleh nelayan makin banyak,” kata Neneng yang disambut gelak tawa warga.

Namun, lokasi pesta laut di Muara Bendera tidak bersahabat untuk didatangi wisatawan. Dengan jarak yang cukup jauh dari pusat Kabupaten Bekasi, lokasi ini hanya dapat dicapai oleh sepeda motor atau perahu kayu karena buruknya infrastruktur. Jalur yang penuh debu dan lubang mewarnai perjalanan ke daerah ini.

Kecamatan Muara Gembong yang terletak di ujung utara Kabupaten Bekasi juga masih sangat timpang pembangunannya dibandingkan dengan daerah selatan, seperti Cikarang maupun ataupun Tambun. Kebanyakan warga Muara Gembong juga masih sulit mengakses pelayanan kesehatan dan pendidikan yang memadai. Warga berharap kehadiran bupati ke Muara Gembong tak hanya sekadar mendatangi pesta laut, tetapi juga diikuti tindakan yang konkret untuk pemerataan pembangunan. (HARRY SUSILO)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com