Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, di Denpasar, Kamis (15/10/2015), mengatakan setelah mencuat polemik kasus ritual penyucian pasangan sejenis yang dilakukan di salah satu hotel di kawasan Ubud, Gianyar, belum lama ini, telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan pelaku pariwisata.
"Di Bali apa sih tidak simbol? Warna pun simbol. Sekarang pelaku lebih berhati-hati untuk masuk wilayah adat dan budaya setelah kasus itu," ucap Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang akrab dipanggil Cok Ace itu.
"Misalnya untuk di tingkat desa, yang mengontrol itu tokoh di desa bersangkutan ataukah desa lainnya. Ambillah contoh, bule yang masuk ke pura kan juga dipercikkan tirta atau air suci. Jadi tinggal sekarang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan," kata Cok Ace yang juga Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah Bali itu.
Menurut mantan Bupati Gianyar itu, setelah kasus di Ubud, pelaku pariwisata menjadi takut menyentuh adat dan budaya karena jangan-jangan dianggap penistaan dan penodaan agama.
Pelaku pariwisata, sementara ini menjadi berupaya menghindari penggunaan simbol-simbol budaya dan adat karena dipandang isunya menjadi lebih sensitif.
Di sisi lain, PHRI Bali beberapa waktu lalu juga sudah mengadakan diskusi dengan mengundang jajaran Majelis Utama Desa Pakraman dan Parisada Hindu Dharma Indonesia Provinsi Bali. "Dari MUDP Bali mengatakan akan mengadakan rapat lanjutan untuk membahas hal tersebut," tambah Cok Ace.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.