Selain pemandangan bunga-bunga di tiap sudut, kota sejuk dengan luas sekitar 11.420 hektare ini memiliki sejumlah destinasi wisata yang wajib dikunjungi.
Berikut 5 tempat wisata yang wajib dikunjungi di kota yang diapit dua gunung aktif ini yakni Gunung Lokon (1.689 Mdpl) dan Gunung Mahawu (1.311 Mdpl).
1. Danau Linow
Menikmati danau yang bisa berubah tiga warna, di tengah hamparan hijau pepohonan nan sejuk. Belum lagi bisikan pohon cemara dan kicauan burung, dan sekumpulan belibis yang bermain-main di atas danau. Aahh, tempat ini sungguh memukau.
Ini bukan di surga, hanya secuil surga yang diturunkan Tuhan ke bumi. Berada di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, danau ini dikenal dengan nama Linow.
Satu lagi pesona alam Sulawesi Utara. Daerah nyiur melambai ini memang dikaruniai Tuhan keindahan alam yang luar biasa.
Danau yang merupakan wisata andalan Kota Tomohon ini adalah danau vulkanis. Ubahan warna hijau toska, biru dan coklat susu terjadi akibat tingginya kadar belerang di danau ini.
Berada di dataran tinggi, hawa Kota Tomohon memang sejuk. Dengan temperatur udara antara 18-20 derajat celsius. Yang tidak tahan, siapkan baju hangat. Karena dinginnya bisa menusuk hingga ke tulang-tulang.
2. Bukit Doa
Kawasan Bukit Doa ini punya magnet yang besar bagi wisatawan. Begitu luas dan hijau, sejauh mata memandang hamparan hijau pohon dan rerumputan memenuhi tempat ini. Bersih dan tertata dengan rapi.
Tempat wisata alam dan religi umat Kristiani ini juga dijadikan lokasi outbond, gathering, tempat pemberkatan nikah, serta pesta pernikahan bernuansa taman.
Pemandangan Kota Tomohon, pegunungan sekitar dan Gunung Lokon terlihat dengan jelas. Sangat jelas. Salah satu gunung paling aktif di dunia ini serasa begitu dekat jika dipandang dari Bukit Doa ini.
Bukit Doa Tomohon ini, memang merupakan kawasan wisata religi umat Kristiani.
Bahkan banyak warga non Kristen juga yang berfoto-foto di Kapel Maria.
3. Gunung Mahawu
Hanya perlu mendaki sekitar 10 menit, kawah Gunung Mahawu sudah bisa dicapai. Pendakiannya pun mudah, anak tangga telah disemen dan bertrap-trap.
Kawah Gunung Mahawu ini menyajikan pemandangan alam yang indah. Tak heran, kawasan ini menjadi destinasi favorit jika melancong ke "Kota Bunga", Tomohon.
Di puncak Mahawu ini, wisatawan selain melihat kedalaman kawah dan berjalan mengelilingi pinggiran kawah, pemandangan ekstotis di sekitarnya juga bisa dinikmati.
Pemandangan jelas kawah Gunung Lokon, Gunung Manado Tua, Pulau Bunaken, Kota dan Teluk Manado, Gunung Klabat, Danau dan Kota Tondano, serta Kota Tomohon akan terlihat jika wisatawan mengelilingi jalan setapak di bibir kawah. Berada di puncak ini, serasa telah menaklukkan sebagian Sulawesi Utara.
Di kawah ini, dibangun dua gardu pemandangan. Gardu pertama langsung ditemui di ujung anak tangga pendakian.
4. Puncak Temboan
Ngopi sambil menikmati pemandangan gunung, danau dan laut? Bukan tak mungkin. Di Puncak Temboan, anda bisa menikmati tiga angle pemandangan alam tersebut.
Dari puncak yang berlokasi di Kelurahan Rurukan Satu, Kecamatan Tomohon Timur, Kota Tomohon, pengunjung bisa menikmati megahnya Gunung Klabat sebagai gunung tertinggi di Sulut ini.
Di sisi lain, pemandangan Danau Tondano yang juga merupakan danau terbesar di Sulut sangat jelas terlihat. Serta laut Kota Bitung terlihat dari kejauhan. Selain ketiga angle pesona alam tersebut, Kota Tondano, sebagai ibu kota Kabupaten Minahasa terlihat seperti miniatur kecil di samping Danau Tondano.
5. Pasar Ekstrem
Satu lagi yang sayang dilewatkan jika mengunjungi Kota Tomohon. Selain pemandangan alam nan indah, ada lagi destinasi wisata yang mungkin akan membuat anda menangis, mengerutkan kening atau bahkan tak tega melihatnya.
Jijik dan seperti mau muntah. Yah itulah yang dirasakan banyak wisatawan yang melihat keberadaan pasar ini.
Hewan yang dijual umumnya telah dalam keadaan mati dan telah hangus terpanggang. Tapi ada beberapa penjual yang belum membakar hewannya, seperti kelelawar, kucing, dan tikus.
Namun ketaklazimannya pasar ekstrem inilah yang menjadi magnet. Penasaran dan rasa ingin tahulah yang menjadi alasan berkunjung ke sini, meski kening akan selalu mengerut saat menyaksikannya. (Finneke Wolajan)