Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelajahi Keunikan Budaya Aceh, dari Hikayat hingga Kopi Gayo

Kompas.com - 21/10/2015, 07:09 WIB

"Sangat mengharukan bagaimana ia bersama rekan-rekan seniman Aceh lainnya harus berjuang meneruskan tradisi berhikayat dari rumah ke rumah agar kesenian-kesenian tradisi yang ditinggalkan nenek moyang masih hidup di Aceh," katanya.

"Sudah seharusnya kita sebagai masyarakat Indonesia merasa bangga akan keunikan budaya Indonesia dan harus mengapresiasi para seniman yang berusaha menjaga keeksistensian budaya leluhur,” sambung Renitasari.

Tak ketinggalan, Yovie dan Renita berkesempatan mencicip kopi gayo khas Aceh dan menikmati ayam tangkap, kuliner khas Aceh berupa ayam yang digoreng dengan bumbu dan rempah-rempah dedaunan khas yang akan meresap sampai ke dalam daging.

Selain itu keduanya sempat menikmati Tari Seudati, tarian kepahlawanan masyarakat Aceh di mana pada zaman dahulu dipertunjukkan untuk menghibur prajurit Aceh yang sedang dipersiapkan untuk suatu pertempuran.

Gerak berirama yang paling menonjol dalam Seudati adalah tepukan dada yang menderap serentak sehingga mengeluarkan suara keras yang membahana, ketip jemari, jerak tangan yang seragam dan lantunan irama yang seirama dengan gegap gempita, membuat seudati menjadi tontonan yang sangat heroik, romantis dan indah.

Menurut Yovie, Aceh memiliki tempat-tempat wisata yang indah, sarat kekayaan budaya dan keindahan alam yang unik dan menarik untuk ditelusuri. Ada ragam budaya yang berbeda namun selalu disesuaikan dengan nilai-nilai Islam yang memberikan corak tersendiri terhadap budaya dan adat istiadat Aceh.

"Pariwisata dan kuliner Aceh ini harusnya bisa kita bangun dan menjadi kekuatan ekonomi yang tidak akan pernah habis. Pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama peduli dan ramah menyambut wisatawan agar mereka ketagihan datang lagi ke Aceh,” ujar Yovie Widianto.

Idenesia awalnya merupakan gagasan Yovie bersama Metro TV, dan program ini telah berjalan selama kurang lebih dua tahun sebelum akhirnya bergabung dengan Bakti Budaya Djarum Foundation pada awal 2014.

Sejak bekerja sama dengan Bakti Budaya Djarum Foundation, Idenesia yang sebelumnya hanya melakukan taping di studio Metro TV, kini lokasi taping menjadi di Galeri Indonesia Kaya dan juga mengambil lokasi di daerah-daerah Indonesia.

Sejak 2014 hingga kini telah memproduksi lebih dari 60 episode. Misi yang diemban yakni mengangkat tokoh-tokoh inspiratif Indonesia dan juga potensi daerah agar lebih dikenal masyarakat Indonesia. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com