"Pengelolaan the Culture Landscape of Bali harus terinteragsi, menyeluruh, dan lintas sektoral yang melibatkan kementerian terkait. Tidak hanya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tapi juga Kementrian Pariwisata," kata Kacung Marijan, saat acara workshop dari UNESCO, bertajuk "Dalam Pariwisata Berkelanjutan di Situs Warisan Budaya Dunia", di Denpasar, Rabu (21/10/2015).
Menurut Marijan, dalam pengelolaannya juga harus melibatkan pemerintah tingkat provinsi dan juga kabupaten. Pengelolaan yang terintegrasi haruslah menjamin pelestarian di aspek warisan benda maupun warisan hidup, atau tak benda dari situs warisan budaya dunia. Masyarakat adalah inti dari sistem Subak.
Shahbaz Khan, Direktur UNESCO Jakarta mengapresiasi Kemendikbud, Kementerian Pariwisata dan Pemerintah Provinsi Bali dalam melestarikan dan mengelola situs budaya Bali. "Forum ini untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam upaya menjamin kelangsungan pariwisata di situs warisan dunia. Pariwisata dan warisan budaya yang bertanggung jawab akan mendukung pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat," kata Shahbaz Khan.
Sementara Hari Utomo Drajat, Staf Ahli Mentri Pariwisata, Kementerian Pariwisata menyampaikan bahwa pentingnya pengembangan strategi pariwisata budaya yang berkelanjutan yang melibatkan masyarakat untuk mempertimbangkan pengentasan kemiskinan dan membawa manfaat ekonomi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.