Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub: Empat Komponen Pendukung Pariwisata Bali

Kompas.com - 22/10/2015, 14:03 WIB
DENPASAR, KOMPAS.com - Wakil Gubernur Bali Ketut Sudikerta memaparkan empat komponen pendukung pariwisata Bali kepada Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki saat mengunjungi Bali.

Saat menerima kunjungan Dubes Yasuaki Tanizaki, di Denpasar, Rabu (22/10/2015), Wagub Bali mengemukakan empat komponen pendukung pariwisata dan sekaligus menjadi pedoman dalam peningkatan kualitasnya yakni komponen budaya, keamanan, kesehatan, dan lingkungan.

"Bali memiliki beragam budaya seni maupun adat istiadat yang sampai saat ini di tengah persaingan arus globalisasi, masih tetap dipertahankan kesakralannya dengan tetap berlandaskan pada falsafah Tri Hita Karana," ujarnya.

Sedangkan terkait keamanan, lanjut Sudikerta, sejauh ini sudah sangat baik. Hal tersebut didukung dengan fasilitas-fasilitas berstandar internasional, seperti CCTV, X-Ray, personel keamanan yang terlatih serta lainnya.

TRIBUN BALI Selvi ketika ngibing dalam peluncuran DVD Joged Bungbung.
Sedangkan untuk pengamanan daerah, Bali memiliki traditional security disebut pecalang, yang berfungsi untuk mengamankan kegiatan lokal yang ada di Bali.

Untuk komponen kesehatan, menurut Sudikerta, Pemprov Bali juga sedang membangun RS Bali Mandara yang berstandar internasional. Nantinya rumah sakit ini diharapkan dapat mengakomodasi para wisatawan dalam menghadapi berbagai macam keluhan penyakit.

Terkait komponen lingkungan, Bali telah berupaya melakukan penanganan terhadap kebersihan. Hal tersebut juga telah tertuang dalam program "Bali Clean and Green Province". Di samping itu, berbagai upaya penanganan masalah sampah maupun limbah juga telah dilakukan, baik dari pemerintah daerah maupun dengan melibatkan para investor.

Dari empat komponen pendukung tersebut, Sudikerta mengharapkan dapat tercipta pariwisata berkualitas, serta peningkatan kunjungan wisatawan, khususnya wisatawan asal Jepang ke Bali.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Wisatawan menikmati matahari terbit dari kawah I Gunung Batur di Kecamatan Kintamani, Bangli, Bali beberapa waktu lalu.
"Oleh karena itu, kami berharap dapat dilakukan pembicaraan lebih lanjut terkait poin-poin pokok kerja sama yang akan dijalin dengan Bali," ucapnya.

Sementara itu, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yasuaki Tanizaki menyampaikan kunjungannya ke Bali untuk melakukan diskusi komprehensif terkait beberapa kerja sama yang bisa dijalin antara Bali dan Jepang, khususnya dalam bidang pariwisata, keamanan dan kesehatan.

Di samping itu, Yasuaki mengungkapkan bahwa banyak warga Jepang yang berkunjung ke Bali. Sampai 2015 ini total wisatawan Jepang yang berkunjung ke Bali berjumlah 210.000 orang.

Dengan adanya kunjungan wisatawan Jepang yang semakin meningkat ini, Dubes Yasuaki meminta kepada Pemerintah Provinsi Bali untuk turut menjaga masyarakat Jepang yang berkunjung ke Bali.

Selain itu, Dubes Jepang juga melihat bahwa Pemprov Bali dinilai sudah sangat baik menangani masalah keamanan.

KOMPAS/AYU SULISTYOWATI Beginilah suasana Desa Adat Penglipuran, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, merupakan salah satu obyek wisata alam pedesaan andalan Bali. Desa ini memiliki keunikan, seperti keseragaman angkul-angkul (pintu masuk pekarangan rumah).
Namun, Dubes Jepang tetap meminta tindakan-tindakan anti-teror dipertahankan bahkan terus ditingkatkan agar Bali ini tetap aman dan nyaman untuk dikunjungi, termasuk keinginan menjalin kerja sama pelatihan perwira antara Bali dan Jepang.

Sedangkan dalam bidang kesehatan, Yasuaki berharap penyakit rabies yang saat ini menjadi isu hangat di Bali bisa dicarikan solusi yang tepat, sehingga para wisatawan yang berkunjung ke Bali tidak tertular penyakit tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com