KOMPAS.com – Jika Anda berkunjung ke Korea, sempatkanlah menonton pertunjukan "Nanta Cooking Show". Selama kurang lebih 90 menit, perut Anda akan dikocok sejak awal pertunjukkan hingga akhir. Keluar gedung pertunjukan, dijamin hati Anda bakal gembira.
Di kota Seoul, ada tiga gedung pertunjukan Nanta yaitu di Myeongdong, Gangbuk Jeong Dong, dan Gangnam. Satu tempat pertunjukan lain ada di Jeju. Di luar Korea Selatan, Nanta juga ada di Bangkok, Thailand.
Saya menonton Nanta di Myeongdong, salah satu pusat perbelanjaan utama di Seoul. Gedung pertunjukan Nanta berada di tengah-tengah keramaian itu.
Nanta adalah pertunjukan musikal yang menggabungkan antara seni perkusi tradisional Korea (samul nori), teater, dan sedikit sulap. Tema ceritanya sederhana yaitu tentang memasak.
Pelakonnya ada lima: manajer, kepala koki, dua orang koki, dan keponakan manajer yang ikut menjadi koki amatir. Mereka mendapat pesanan menyiapkan masakan untuk sebuah pesta perkawinan.
Sekitar sembilan puluh menit pertunjukan adalah cerita tentang bagaimana kekacauan terjadi di dapur akibat ulah ketiga koki dan satu orang koki amatiran. Tema cerita yang sederhana tersebut disusun sedemikian rupa membuat perut penonton terpingkal-pingkal.
Pertunjukkan itu nyaris tanpa kata-kata. Nanta menggunakan bahasa universal yaitu gerakan non-verbal, mimik, dan musik perkusi yang mereka mainkan dari beragam alat dapur.
Ya, semua alat dapur. Silakan Anda sebut semua peralatan yang ada di dapur. Di tangan empat koki jenaka, beragam alat dapur itu menjadi suguhan musik perkusi yang memikat.
Nanta menyajikan musik perkusi berbalut ritmik musik modern dengan sangat apik. Selain lucu, para pemain Nanta juga menyuguhkan energi musikal yang luar biasa.
Umumnya, para penonton Nanta adalah para turis beragam bangsa. Bahasa non-verbal Nanta mampu menembus keterbatasan bahasa yang selama ini kerap menjadi hambatan antar-bangsa dalam berkomunikasi. Tanpa kata-kata, para penonton tak berhenti tertawa.
Pertunjukan ini juga interaktif. Di tengah cerita, para pemain turun panggung memilih sejumlah penonton untuk naik pentas menjadi bagian dari pertunjukan. Sayang, pengunjung dilarang mengambil foto saat pertunjukan berlangsung.
Nanta menggelar pertunjukan pertama di Edinburgh Fringe Festival tahun 1997. Saat itu Nanta mendapat penghargaan sebagai pertunjukan terbaik dan menarik perhatian dunia internasional. Pertunjukan itu pun kemudian “diabadikan”.
Pemainnya sudah berganti beberapa generasi. Kini ada 10 tim pemain Nanta. Mereka ditandai dengan warna, yaitu tim cokelat, putih, hijau, ungu, kuning, hitam, biru, merah, jingga, dan Navy.
Selain membuka gedung teater, para pemain Nanta juga melakukan roadshow keliling dunia.
Nanta sudah keliling ke 285 kota di 48 negara dan menggelar 3,711 pertunjukkan. Pada 2004 Nanta pernah tampil di panggung Broadway, New York.