Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengunjungi Gyeongbokgung, Istana yang Diberkati Surga

Kompas.com - 24/10/2015, 16:23 WIB
Heru Margianto

Penulis

KOMPAS.com – Bulan Oktober merupakan bulan terbaik mengunjungi Seoul, kota yang dipagari empat gunung di Korea Selatan. Di utara ada Gunung Baegak, di timur Gunung Nak, di barat ada Gunung Inwang, dan di selatan ada Gunung Nam.

Angin yang turun dari pegunungan itu tidak terlalu dingin. Matahari siang pun tak pernah menyengat kulit.

Meski lalu lintas ramai, jalan kaki di kota ini selalu terasa nyaman. Trotoar lebar dan bersih. Di sepanjang trotoar daun-daun maple yang mulai berubah warna menjadi kuning dan merah berguguran.

Di depan sebuah pintu gerbang yang amat tinggi dan besar, suara gendang ditabuh satu demi satu dalam ritme yang tetap. Sejumlah lelaki jangkung berbalut hanbok (pakaian tradisional Korea) berbaris sambil membawa pedang dan tombak.

“Kita beruntung bisa menyaksikan pergantian pasukan penjaga pintu gerbang,” bisik Richel Kim, pemandu wisata kami selama di Seoul.

Lima Istana

Pergantian pasukan penjaga itu berlangsung di depan Gwanghamun, pintu gerbang Istana Gyeongbokgung, satu dari lima istana agung yang dibangun Dinasti Joseon (1392-1910).

Satu kilometer sebelah timur terdapat istana lain yaitu Changdeokgung (Istana Kebajikan Gemilang) daan Changgyeonggung (Istana Perayaan Gemilang).

Dua istana lain adalah Deoksugung (Istana Dirgahayu Leluhur) yang berada di samping Balai Kota Seoul dan Gyeounghuigung (Istana Semarak Kebahagiaan) yang berada di sisi barat.

Gyeongbokgung adalah istama utama dan terbesar. Artinya, Istana yang Diberkati oleh Surga. Istana yang terletak di kaki Gunung Baegak ini didirikan pada tahun 1395, di awal berdirinya Dinasti Joseon.

Berdiri di areal seluas 410.000 meter persegi, istana ini memiliki 330 kompleks bangunan dengan 5.792 kamar. Kami menghabiskan waktu dua jam berjalan kaki mengeliling istana yang agung ini. Itu pun tak semua areal kami datangi.

KOMPAS.COM/HERU MARGIANTO Geunjeongjeong, istana tempat kaisar bertahta.
Selaras dengan alam

Park Injoo, pemandu wisata di Gyeoungbokgung, menuturkan, arsitektur istana-istana di Korea dibangun selalu selaras dengan alam.

“Gyeongbokgung dibangun seolah merupakan bagian dari Gunung Baegak yang berdiri megah di sana itu,” kata Park sambil menunjuk Gunung Baegak.

Ada tiga lapis pintu gerbang yang harus dilalui untuk sampai ke istana tempat raja bertahta menyelenggarakan pemerintahan yang disebut Geunjeongjeong.  Masing-masing pintu gerbang dibatasi oleh lapangan batu yang sangat luas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com