"Pengembangan wisata alam dan eko-wisata sangat cocok di sekitar air terjun Tiwu Repot,” sambung Yeremias.
Wilhelmus Jala, Warga Dusun Lempe, saat dijumpai di Air Terjun Tiwu Repot mengaku senang Air Terjun Tiwu Repot dikenal luas di seluruh dunia melalui promosi.
"Saya pernah dengar bahwa turis pernah berwisata ke air terjun ini beberapa tahun lalu. Dan setelah itu, belum ada lagi yang berwisata ke air terjun ini," ujar Wilhelmus.
“Warga masyarakat Dusun Lempe, Dusun Nale dan Kampung Sambikoe serta warga Waelengga memperoleh manfaat langsung dari mata air Mataghinda, Wae Nuling yang mengairi Air Terjun Tiwu Repot dan untuk kebutuhan pertanian di persawahan Waelengga dan sekitarnya termasuk air minum bersih di seluruh Kota Waelengga,” jelasnya.
Menurut Wilhelmus, warga masyarakat terus menjaga hutan lindung di sekitar aliran Kali Waelengga serta beberapa kali menanam pohon yang mengandung air.
Cara Menjangkau Air Terjun Tiwu Repot
Air terjun ini diperkirakan setinggi 7 meter. Dan jarak dari Kota Waelengga sekitar 4-5 kilometer. Jika wisatawan ingin berwisata ke air terjun ini tak membutuhkan waktu lama. Bisa ditempuh dalam waktu satu jam.