Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uniknya Air Terjun Tiwu Repot di Manggarai Timur

Kompas.com - 26/10/2015, 17:24 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

PAGI-pagi, Minggu (25/10/2015), sekitar jam 09.30 Wita, saya dan Yeremias Martin, guru komite Sekolah Dasar Katolik Waelengga melaju dengan kendaraan motor menuju ke Dusun Nale, Kampung Sambikoe, Kelurahan Watu Nggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.

Saya dengan Yeremias bergegas menuju tempat yang sering dibicarakan warga Kota Waelengga dan Sambikoe tentang Air Terjun Tiwu Repot.

Selama ini air terjun tersebut hanya diketahui oleh warga lokal di Dusun Nale, Lempe, Kampung Sambikoe dan Waelengga. Sedangkan warga Kabupaten Manggarai Timur belum mengetahui adanya Air Terjun Tiwu Repot.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Aliran Sungai Waelengga di Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Ada apa sesungguhnya di Dusun Nale di Kampung Sambikoe? Pertanyaan ini terus terbawa dalam benak saya dan Yeremias Martin tentang Dusun Nale.

Dengan menggali berbagai informasi dari warga masyarakat di Kota Waelengga, ibu kota Kecamatan Kota Komba kami terus mencari apa yang “tersembunyi” di sebelah barat dusun itu.

Apa yang tersembunyi itu? Wow, kami benar-benar kagum dengan keunikan dan keindahan Air Terjun Tiwu Repot yang berada di bagian Hulu aliran Sungai Waelengga, di Kampung Sambikoe.

Selama ini KompasTravel selalu memperoleh informasi tentang destinasi wisata yang belum pernah dikunjungi. Destinasi itu adalah sebuah air terjun yang berada di hulu aliran sungai.

Ketika warga masyarakat di Kota Waelengga menantang KompasTravel untuk mengunjungi air terjun itu, semangat ingin tahu terus bergelora untuk mengabadikan keunikan anugerah alam serta mempromosikannya.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Air Terjun Tiwu Repot di Dusun Nale, Kampung Sambikoe, Kelurahan Watu Nggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Beberapa kali saya meminta kerabat dan saudara di Kota Waelengga untuk mendampingi saya berkunjung ke tempat tersebut.

Akhirnya tantangan dari warga masyarakat di Kota Waelengga untuk mengabadikan keunikan dan keindahan air terjun Tiwu Repot terwujud dengan didampingi Yeremias Martin.

Tak sia-sia informasi yang disampaikan warga masyarakat. Daya tarik Air Terjun Tiwu Repot tak kalah dengan destinasi air terjun lain di wilayah Flores barat pada umumnya, juga di Kabupaten Manggarai Timur pada khususnya.

Beruntung KompasTravel adalah media pertama yang mengunjungi tempat itu dan mempublikasikan secara luas. Selama ini potensi destinasi wisata alam masih tersembunyi di wilayah Kota Komba.

Perlahan-lahan tapi pasti, biro perjalanan dan pemandu wisata akan mempromosikan keunikan alam yang berada tak jauh dari Jalan Lintas Flores.

Tokoh Adat Suku Seso Kampung Sambikoe, Damianus Tarung saat berbincang-bincang dengan KompasTravel menjelaskan, Air Terjun Tiwu Repot berada di hulu aliran Sungai Waelengga.

Air Terjun Tiwu Repot memiliki artinya dalam bahasa lokalnya dari Suku Seso. "Tiwu" berarti sungai, sedangkan "Repot" berarti nama tempat air itu mengalir.

Jadi "Tiwu Repot" berarti air terjun yang ada sungainya.

“Selama ini air terjun itu belum pernah dipromosikan secara luas. Selain itu pengembangan pariwisata, aliran sungai itu juga berpotensi untuk sumber energi listrik,” ujar Damianus.

Yeremias Martin dalam perbincangan dengan KompasTravel, Minggu (25/10/2015) mengungkapkan, potensi pariwisata di sekitar Kota Waelengga, sebagai pusat Kecamatan Kota Komba sangat berlimpah.

Namun, hanya sebagian saja yang sudah diperkenalkan kepada wisatawan domestik dan mancanegara. Bahkan, promosi selama ini bersentuhan dengan wisata pantai seperti Pantai Mbolata dan beberapa pantai lainnya.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Air Terjun Tiwu Repot di Dusun Nale, Kampung Sambikoe, Kelurahan Watu Nggene, Kecamatan Kota Komba, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Yeremias menjelaskan, potensi pariwisata di sekitar Kota Waelengga sangat lengkap, baik pariwisata alam, laut, gunung dan budaya. Pengembangan Eko-wisata sangat cocok di sekitar Kota Waelengga.

“Lokasi sekitar Tiwu (Sungai) Repot sangat cocok untuk rekreasi pada hari libur atau hari Minggu sambil melepas lelah. Bahkan, kita bisa sambil mandi untuk merasakan kesejukan air di Air Terjun Tiwu Repot," katanya.

"Pengembangan wisata alam dan eko-wisata sangat cocok di sekitar air terjun Tiwu Repot,” sambung Yeremias.

Wilhelmus Jala, Warga Dusun Lempe, saat dijumpai di Air Terjun Tiwu Repot mengaku senang Air Terjun Tiwu Repot dikenal luas di seluruh dunia melalui promosi.

"Saya pernah dengar bahwa turis pernah berwisata ke air terjun ini beberapa tahun lalu. Dan setelah itu, belum ada lagi yang berwisata ke air terjun ini," ujar Wilhelmus.

“Warga masyarakat Dusun Lempe, Dusun Nale dan Kampung Sambikoe serta warga Waelengga memperoleh manfaat langsung dari mata air Mataghinda, Wae Nuling yang mengairi Air Terjun Tiwu Repot dan untuk kebutuhan pertanian di persawahan Waelengga dan sekitarnya termasuk air minum bersih di seluruh Kota Waelengga,” jelasnya.

Menurut Wilhelmus, warga masyarakat terus menjaga hutan lindung di sekitar aliran Kali Waelengga serta beberapa kali menanam pohon yang mengandung air.

Cara Menjangkau Air Terjun Tiwu Repot

Air terjun ini diperkirakan setinggi 7 meter. Dan jarak dari Kota Waelengga sekitar 4-5 kilometer. Jika wisatawan ingin berwisata ke air terjun ini tak membutuhkan waktu lama. Bisa ditempuh dalam waktu satu jam.

Pertama wisatawan berhenti di Kota Waelengga baik dari arah Barat maupun Timur. Lalu, belok kiri di pertigaan menuju ke Kampung Sambikoe. Sesudah itu menyusuri jalan raya dari pertigaan menuju dusun Nale.

Jalan raya dari pertigaan menuju ke tikungan Dusun Nale beraspal, sementara dari tikungan itu menuju ke tengah dusun Nale masih jalan tanah.

Selanjutnya, berhenti di Dusun Nale dan memulai trekking dengan menuruni sebelah barat kampung itu sampai di sebuah persawahan milik warga. Dari persawahan itu, kita menyusuri kali.

Berwisata alam sangat cocok menuju Air Terjun Tiwu Repot karena pohon-pohon besar masih dijaga dengan baik. Bhutan di sekitar air terjun itu masih terjaga dengan utuh.

Selain itu, kita menjumpai dinding-dinding batu besar di sekitar air terjun dan di sekitar aliran irigasi.

Wisatawan bukan hanya menuju air terjun saja melainkan juga berwisata melihat kebun kakao, persawahan milik warga masyarakat Dusun Nale dan Lempe serta Kampung Sambikoe.

Saya sarankan anda untuk mulai membuat agenda untuk berwisata alam menuju Air Terjun Tiwu Repot yang sangat indah. Pemandu lokal sudah ada di Kota Waelengga yakni Yeremias Martin, guru SD Katolik Waelengga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com