Wisatawan perlu waktu tempuh hampir dua jam menggunakan kapal jika berangkat dari Manado. Selama dua jam perjalanan pun, wisatawan setidaknya akan mendapati dua lokasi yang berombak besar. Satu berada di dekat mercusuar sebelum Pulau Bunaken dan satu lagi berada di antara Pulau Bunaken dan Montehage.
Ombak di dua lokasi tersebut kerap membuat kapal harus bergoyang tak menentu. Pelaut pun juga harus berhati-hati, pasalnya tinggi ombak di sana dari satu hingga lima meter. Namun, semua akan terbayar tuntas.
Saat menginjakan kaki di Pulau Nain, tepatnya di obyek wisata Pasir Timbul. Tempat yang disebut masyarakat lokal sebagai Pasir Bungin tersebut kini jadi perbincangan warga Manado dan sekitarnya.
Sebuah hamparan pasir putih, dikelilingi karang dan berada di tengah laut, melengkapi keindahan pasir timbul. Banyak wisatawan berbondong-bondong untuk bisa menginjakkan kaki di pasir putih ini.
Sebab, tempat yang hampir sama seperti pantai di Maladewa ini tak kalah cantik. Wisatawan dapat sekadar berfoto, atau melihat sekitar daratan pasir putih sepanjang satu kilometer yang muncul pada waktu tertentu saat air surut.
Bagi pengunjung yang merasa tertantang, Anda bisa menuju pasir timbul dari kapal dengan berenang dengan kedalaman lima meter. Selain itu, di pasir timbul sendiri juga terdapat titik spot diving (tempat menyelam) yang cukup menarik.
Namun, spot diving tersebut tidak diperuntukkan bagi pemula. Sebab, arus di tempat tersebut cukup besar, sehingga ditakutkan akan berbahaya.
"Jadi kurang lebih sekarang kita terus melayani kunjungan ke Pulau Nain. Rata-rata mereka datang untuk selfie atau sekadar berenang di pinggiran pasir putih," kata Leon kepada KompasTravel di Pulau Nain, Minahasa Utara, Senin (27/10/2015).
Tersohornya Pulau Nain diakui pesona Pulau Bunaken. Warga Manado dan sekitarnya berbondong-bondong untuk wisata ke tempat Pasir Timbul yang baru ditemukan kurang dari satu tahun belakangan.
Kendati demikian, para agen perjalan wisata tak tinggal diam. Mereka tetap menyiasati untuk mengimbangi kunjungan ke Pulau Bunaken yang kini surut. Leon, misalnya, saat ini agen wisatanya tak lagi menerima perjalanan khusus ke Pulau Bunaken. Namun, ia tetap menyambangi pulau tersebut setelah ke beberapa destinasi pulau lainnya.
"Jadi misalnya kalau saya ke Pulau Tumbak atau Nain, saya sempatkan pulangnya untuk ke Pulau Bunaken. Salah satunya untuk snorkeling. Kita tetap mau Pulau Bunaken berkembang dan jaya lagi," kata Leon.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.