Siang itu, saat melihat-lihat pusat pengolahan sampah, kembali kami bertemu kadal. Hewan itu ada dan hidup tenang tanpa diganggu para penghuni pulau.
Demikian pula burung-burung, terbang bebas di sekitar hutan kecil yang terjaga di pulau itu.
Saat rehat
Tak sampai satu jam kemudian, waktu makan siang tiba. Rombongan berjalan kaki kembali ke Mess Hall yang juga difungsikan menjadi semacam kantin besar dengan berbagai pilihan menu.
Irisan buah mangga dan semangka segar serta es krim sukses meluluhlantakkan rasa gerah.
Makanan disiapkan melimpah untuk memenuhi kebutuhan sekitar 500 penghuni pulau. Setiap orang boleh mengambil makanan sesukanya.
Akan tetapi, di setiap meja ditemukan informasi tertulis soal kebutuhan kalori setiap orang dan saran asupan makanan seimbang agar tubuh tetap bugar.
Tepat di samping Mess Hall terdapat fasilitas akomodasi berupa gedung bertingkat berbentuk huruf H.
Di lantai dua gedung itu terdapat fasilitas ibadah, termasuk kapel dan masjid, yang luas, bersih, dan nyaman.
Sempat sekitar 30 menit beristirahat di salah satu kamar, rasanya cukup nyaman. Bangunan sudah berusia sedikitnya 20 tahun, tetapi terawat dan bersih.
Seusai rehat, rombongan diajak melihat pembangkit listrik dan fasilitas pengolah gas. Namun, kami tak boleh terlalu dekat dengan dua fasilitas penting itu.
Kami kemudian dibawa ke klinik dan bertemu dengan 1 dokter dan 1 perawat yang bertugas menangani karyawan yang sakit.
Pasien yang sakit berat langsung dirujuk ke rumah sakit di Jakarta, dibawa dengan angkutan kapal khusus atau helikopter.