Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bram Maruanaya, Memberdayakan Warga Teluk Cenderawasih

Kompas.com - 29/10/2015, 07:14 WIB
Tak berubah

Tahun 1977, Bram bersama kedua orangtuanya datang ke Kwatisore. Saat itu ia melihat warga di sana amat miskin dan infrastruktur pendidikan juga minim.

Kondisinya tidak banyak berubah ketika tahun 2000 Bram kembali mengunjungi Kwatisore. Padahal, potensi kekayaan laut dan pariwisata daerah tersebut sangat besar.

Kondisi ini terus mengganggu pikiran Bram. Sekitar 11 tahun kemudian, Bram pun melakukan perubahan besar di tempat itu, yang diawali dengan pembangunan Kali Lemon Resort.

Dua tahun terakhir, Bram mempekerjakan dua kelompok tani yang beranggotakan 16 orang untuk menanam aneka sayuran, seperti sawi, kangkung, terung, tomat, dan cabai, di Kwatisore.

Bram mendatangkan benih tanaman itu dari Nabire. Setelah panen, Bram membeli panenan itu untuk pasokan bahan makanan di Kali Lemon Resort.

Upaya Bram yang terakhir adalah membantu 15 kepala keluarga memasarkan hasil kerajinan tangan berupa ukiran kayu dan anyaman.

Ia membuka galeri khusus di samping resor yang diperuntukkan bagi warga untuk menjual hasil kerajinannya.

Salah satu kerajinan tangan yang khas adalah miniatur paus yang terbuat dari kayu.

Selain itu, pria yang berprofesi sebagai pengusaha mebel dan jasa transportasi laut ini menggaji dua guru untuk mengajar anak-anak di Kwatisore.

Ia pun memberikan bantuan dana bagi mahasiswa asli Kwatisore yang hendak melaksanakan praktik kerja lapangan di luar Papua serta menyusun proposal penelitian dan skripsi.

Saat ini jumlah sarjana yang berasal dari Kwatisore baru dua orang. Salah satu sarjana direkrut Bram sebagai tenaga guru bantu.

Tanpa bantuan pemerintah, Bram juga berhasil membangun perpustakaan di daerah itu. Perpustakaan yang dibangun selama dua tahun ini dibiayai dari hasil pemasukan resor dan bantuan donatur. (Fabio Maria Lopes Costa)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com