Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peserta ITB Asia Minati Wisata Jelajah Komodo

Kompas.com - 30/10/2015, 08:21 WIB
LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Para pelaku pariwisata yang mengikuti eksibisi bisnis dalam ITB Asia 2015, meminati jelajah wisata di Pulau Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

"Saya sangat menyukai wisata petualang seperti ini. Saya pernah berwisata serupa di Afrika, tetapi saya tidak menjumpai hewan komodo di sana. Hewan purba ini hanya ada di Indonesia," kata seorang peserta ITB Asia 2015 dari Hongkong, Chow Michael di Pulau Komodo, Labuan Bajo, Rabu (28/10/2015).

Untuk itu, lanjut Chow, dirinya sangat tertarik untuk mengikuti wisata perjalanan ke Flores untuk melihat secara langsung hewan purba tersebut.

Hal senada juga diungkapkan peserta lainnya yakni perwakilan biro perjalanan wisata Zanda Convention and Fair Tour dari Bangkok, Thailand, Kanita Watanaphonphan yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di bumi Flores.

"Ini sangat menarik sekali karena saya melihatnya langsung di alam liar. Ini sangat menantang," ucapnya.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisman di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Selasa (12/5/2014).
Untuk menuju Pulau Komodo yang berada di kawasan Taman Nasional Komodo, para peserta yang merupakan perwakilan agen perjalanan wisata dari empat negara di Asia itu menumpangi perahu dari Pelabuhan Labuan Bajo.

Perjalanan ke Pulau Komodo ditempuh sekitar 3,5 jam penyeberangan menyusuri gugusan pulau-pulau kecil di sekitar kawasan Taman Nasional Komodo.

Abdulah, pemandu wisata atau yang dikenal dengan "ranger" yang mendampingi wisatawan tersebut mengatakan bahwa jelajah komodo dapat dilakukan dengan tiga trek yakni pendek, medium, dan trek panjang.

"Sebagian besar pengunjung memilih trek pendek karena hanya berjarak 1,5 kilometer dengan waktu sekitar 45 menit," ucapnya.

Meski demikian, Abdulah selalu meminta kepada pengunjung untuk berhati-hati dan tidak berpencar mengingat hewan berdarah dingin itu sangat pintar berkamuflase.

"Dalam menangkap mangsanya, komodo kerap melakukan kamuflase. Apalagi di saat musim kering ini, warnanya menyerupai warna kulit pohon," ucapnya.

KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA Wisatawan menyaksikan komodo di Pulau Rinca, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Sabtu (10/5/2014).
Apabila beruntung, pengunjung bisa menemukan komodo berada diam di semak-semak dan mendokumentasikan hewan karnivora itu dalam foto atau video namun harus tetap tidak terlalu dekat dan dalam pengawasan "ranger" tersebut.

Selain di tengah hutan, predator dengan nama latin Varanus komodoensis itu juga ditemui di dekat area terbuka di Pulau Komodo seolah menyapa para pengunjung.

Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi sebagian besar wisatawan yang menyusuri hutan dan padang savana di Pulau Komodo.

Selain di Pulau Komodo, Abdulah menjelaskan bahwa sedikitnya ada ribuan komodo yang tersebar di dua pulau lain di antaranya Pulau Rinca dan Pulau Padar, yang masih berada dalam satu kawasan Taman Nasional Komodo.

Di samping Pulau Komodo, wisata pengenalan di Flores juga mengunjungi Danau Kelimutu, dan Desa Tradisional Bena.

ITB Asia 2015 merupakan ajang eksebisi pariwisata yang diikuti biro perjalanan wisata termasuk pelaku pariwisata dari sejumlah negara di Asia.

KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES Sejumlah kapal berlabuh di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Barat, Senin (4/6/2012).
Wisata pengenalan ke Flores, NTT itu digelar oleh Kementerian Pariwisata selaku "Host Country" yang diikuti perwakilan pelaku pariwisata ITB Asia 2015 dari empat negara yakni Tiongkok, Thailand, Hongkong dan Singapura.

Selain ke Flores, Kementerian Pariwisata juga mengajak peserta ITB Asia 2015 lainnya ke destinasi wisata di antaranya Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, dan Yogyakarta.

Diharapkan melalui wisata pengenalan tersebut, destinasi wisata itu menjadi salah satu referensi bagi mereka guna mendongkrak kunjungan wisman ke Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com