Adaptor itu dibuatkan khusus oleh Hari Santosa, seorang pesepeda yang juga ahli elektronik dan tinggal di Pekanbaru.
Mengetahui rencana perjalananku dan kesulitan akan sumber listrik, ia berinisiatif membantu dengan membuatkan adaptor ini dan mengirimkannya ke Jakarta kurang dari seminggu menjelang keberangkatan.
Begitulah banyak teman yang membantuku dengan caranya masing-masing untuk mempersiapkan penjelajahan ini. Kupikir memang inilah cara Tuhan memberikan jalan agar aku bisa jalan terus.
Banyak kebetulan yang bukan kebetulan kualami selama persiapan dan penjelajahan di lapangan. Adaptor bekerja sesuai yang diharapkan dan satu lagi masalah terpecahkan dengan sendirinya.
Aku tak sempat menukar uang lokal sementara esok aku akan jalan sepagi mungkin. Si pemilik penginapan lalu menawarkan diri untuk menukar uang dollar AS dengan rupee.
Ia pergi sebentar dan kembali membawa sejumlah uang. Setelah transaksi selesai, barulah ia meminta komisi 50 rupee. Hmm, dari situ aku tahu harus tegas dan jelas dalam bertransaksi dengan orang India.