Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangkok Memang Surga Belanja Para Pelancong

Kompas.com - 02/11/2015, 15:41 WIB
Estu Suryowati

Penulis

Kaus bergambar khas Thailand seperti gajah dan candi yang dibanderol 200 baht – 250 baht, bisa ditawar sampai 140 baht, kira-kira, ehm... hanya Rp 63.000.

Gelang-gelangan yang ditawarkan sampai 450 baht, kalau pintar-pintar menawar, bisa jadi milik Anda hanya dengan 200 baht atau sekitar Rp 90.000.

Berbagai macam aksesoris seperti gantungan kunci diobral dalam kemasan-kemasan partai kecil, satu pak isi lima buah. Dibanderol 100 baht, dan boleh ditawar sedikit melorot jadi 80 baht atau Rp 36.000 untuk lima buah.

Sementara tempelan kulkas yang dibanderol 50 baht, jika pandai menawar, Anda bisa memiliki suvenir ini hanya dengan membayar separuh harga, ya 25 baht, atau Rp 11.250.

Tak hanya barang-barang yang bisa dipakai dan suvenir, di Asiatique Anda bisa membeli produk makanan.

Bagi Anda yang Muslim, harus cermat membaca komposisi bahan pembuatnya, jangan sampai membeli produk mengandung lemak babi.

Kripik-kripik buah dalam kemasan biasanya sudah dihargai ‘harga toko’ alias tidak bisa ditawar. Kripik durian salah satunya, dibanderol 220 baht atau sekitar Rp 99.000.

Ridho Syukra (27) salah seorang wisatawan asal Indonesia mengakui kualitas barang di Asiatique, bagus.

Menurut Ridho, variasi barang yang diperdagangkan juga cukup beragam, dari sandang, aksesoris dan suvenir, sampai makanan ringan, serta minuman.

Satu lagi, di Asiatique banyak restoran bagi para pengunjung yang dilengkapi dengan pertunjukan wayang Thailand.

Pertunjukan wayang ini mirip sekali dengan wayang golek, namun dalangnya lebih dari satu orang.

“Kalau dibandingkan dengan Tanah Abang, kualitas barangnya lebih bagus Asiatique. Kalau harga, sama lah enggak beda jauh,” kata Ridho membandingkan dengan pusat grosir terbesar di Indonesia.

Pengunjung lain dari Indonesia, Yuddy (44) punya kesan sama seperti saat KompasTravel pertama kali menginjakkan kaki di Asiatique, yakni bersih, teratur, aman, dan cozy.

Di mobil yang kami sewa, obrolan soal aman menjadi topik utama. “Dari tadi enggak lihat preman ya,” kata Yuddy diamini seluruh penumpang di mobil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com