Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bersepeda di Kaki Langit Himalaya - 6

Kompas.com - 03/11/2015, 09:24 WIB
Ali mengatakan, ia sudah hidup lama dan bahagia menjadi warga India. Jadi hal itu juga tidak pernah dipermasalahkan di keluarganya. Soal jarang berkumpul itu sudah jadi konsekuensi yang diterimanya atas pilihan yang diambil.

Cerita Ali itu memberi gambaran nyata tentang warga Kashmir yang terbelah. Dalam buku Kashmir in Conflict, penulis Victoria Schofield mengungkapkan sejarah panjang Kashmir yang rumit dan penuh liku sejak masa kerajaan yang dimulai abad ke-3 masehi hingga jaman modern.

Setelah wilayah Kashmir resmi bergabung dengan India menjadi Negara Bagian Jammu Kashmir pada 1947, banyak warga setempat yang akhirnya harus memilih dan tinggal terpisah dari sanak keluarga.

Mereka harus memilih hendak tinggal dan menjadi warga negara mana, dan urusan ini benar-benar keputusan independen setiap keluarga.  Maka penyatuan itu membuat banyak warga Kashmir terbelah di antara beberapa pilihan.

Adil lalu banyak bertanya tentang Indonesia, tentang Jakarta. Matanya berbinar saat kuceritakan tentang keramaian Ibu Kota yang penuh dengan gedung tinggi dan ada Monas.

“Suatu saat saya akan kesana,” kata anak berperawakan sedang yang bercita-cita menjadi insinyur mesin itu.

Adil dan adiknya memanfaatkan libur musim panas yang berlangsung tiga bulan dengan membantu ayah-ibunya di Drass. Kini mereka bersiap masuk sekolah kembali saat pulang kampung.

Sampai larut malam Ali dan istrinya sibuk melayani para pelanggan yang berkunjung ke warungnya. Mereka baru berhenti dan beranjak tidur menjelang tengah malam.

Pagi harinya saat mentari baru muncul, mereka sudah membuka pintu-pintu warung dan mengeluarkan perangkat memasak.

Bu Ali membuatkan chappati (roti tipis seperti kulit martabak) dan telur dadar besar untuk sarapan. (Bersambung...)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com