"Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) jadi potensi kunjungan yang besar ke Riau," kata Penjabat Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman di Pekanbaru, Rabu (4/11/2015).
Ia menjelaskan pemberlakuan MEA maka ada kebebasan aliran barang, jasa, bahkan orang ke Riau. Potensi itu harus ditangkap menjadi peluang baru sumber PAD.
Apalagi, menurut Rachman, Riau memiliki budaya dan alam yang unik untuk dikembangkan menjadi obyek wisata budaya dan olah raga.
"Makanya ke depan pelan-pelan kami kerjakan dan tata," katanya.
"Kalau selama ini Riau sudah terkenal oleh minyak dan gas serta kelapa sawitnya, mengapa tidak ke depan akan lebih terkenal lagi dengan wisata budaya, religius, dan olah raganya," katanya.
Sejumlah obyek wisata di Riau yang layak dijual, antara lain Istana Siak dan Candi Muara Takus.
Sedangkan wisata olah raga, seperti Bono dan Pacu Jalur serta olah raga bersepeda yang bisa digali dan ditata agar memiliki daya tarik.
"Jadi mari setiap desa, kelurahan, kabupaten hingga kota, kita semangatkan potensi wisata demi meraup pendapatan baru," kata Andi.
Andi juga memprediksi jumlah wisatawan yang akan datang ke Riau cukup besar seiring dibukanya perdagangan MEA.
"Bayangkan kalau MEA berlangsung diperkirakan akan ada 50 juta lebih orang akan masuk ke Riau," tambah Andi.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.