Inilah oase yang hanya bisa ditemukan pada pulau-pulau resor di Kepulauan Seribu, Jakarta.
Sejak zaman penjajahan Belanda, Kepulauan Seribu selalu memukau sebagai tempat wisata, selain dijadikan benteng pertahanan dagang.
Resor di pulau-pulau itu menjadi tempat istirahat bangsa Belanda pada masa itu.
Tak heran A Riyanto, pencipta lagu, mengabadikan keindahan Kepulauan Seribu dalam lagu ”Pulau Seribu” yang dipopulerkan Tetty Kadi.
”Waktu terang bulan, ku pergi berlayar/ Pergi menuju pulau seribu. Pulau indah permai/ Dengan pemandangan nyiur melambai di sepanjang pantai...” demikian lirik lagu yang populer pada 1967 itu.
Pemandangan pantai indah permai itu hingga hari ini masih bisa ditemukan di pulau-pulau resor di Kepulauan Seribu. Kehangatan hawa tropis dengan rimbun pepohonan dan atmosfer kedamaian masih terjaga di sana.
Berbeda dengan pulau-pulau berpenduduk asli di kepulauan itu yang rata-rata sudah padat dan kehilangan pasir
pantainya.
Sebagai tempat istirahat, pulau-pulau resor ini bebas dari permukiman penduduk.
Dengan pelayanan sekelas hotel berbintang, pulau-pulau yang dikelola pihak swasta ini benar-benar membuat para pengunjung bisa menikmati keindahan alam pulau, pantai dan laut dengan tenang.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan