Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2015, 12:41 WIB
KUPANG, KOMPAS.com - Tas (bere), bola oka (tempat siri pinang), dan pernak pernik khas Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dahulu hanya digunakan sebagai pelengkap berpakaian ketika upacara-upacara adat, saat ini telah bersanding dengan pakaian modern.

Orang-orang Nagekeo dari rakyat biasa sampai pejabat pemerintah telah menjadikan bere sebagai pelengkap pakaian.

Bere seakan menjadi kebanggaan tersendiri bagi para lelaki Nagekeo.

Demikian juga dengan bola oka. Bola oka yang pada zamannya hanya digunakan sebagai tempat siri pinang, saat ini bisa berfungsi ganda sebagai tas perempuan Nagekeo.

Tidak lengkap rasanya, kalau ke Nagekeo, anda tidak memiliki barang-barang unik ini.

Bere aslinya berbahan dasar pandan hutan. Namun dengan perkembangan zaman dan semakin sulit ditemukan tanaman pandan hutan, para perajin ada yang mengganti dengan tali plastik.

Bentuknya tidak berubah. Harganya juga tidak jauh berbeda. Perbedaan harga hanya pada ukuran. Mulai dari Rp 70.000 sampai Rp 100.000 per unit.

Lalu bagaimana dengan bola oka? Harganya juga murah meriah dari Rp 30.000 sampai Rp 45.000 per unit.

Selain bere dan bola oka, bagi anda yang suka mengoleksi topi-topi unik berbahan dasar alami, atau tas-tas dengan motif daerah yang unik, topi-topi berbahan dasar lontar maupun pandan serta tas-tas cantik modifikasi tenunan adat Nagekeo bisa menambah koleksi anda.

POS KUPANG/ADIAHAN AHMAD Tas etnik berbahan daun pandan hutan khas Nagekeo, Nusa Tenggara Timur.
Topi dan tas cantik karya kelompok binaan Dinas Perindag dan Koperasi (Disperindagkop) Nagekeo ini bisa anda dapatkan di lobi Kantor Dinas Perindagkop Nagekeo.

Letaknya di belakang Kantor Bupati Nagekeo, Kompleks Civic Centre Mbay. Atau Anda bisa langsung datang ke kelompok-kelompok perajin binaan Disperindagkop Nagekeo.

Salah satu pencinta aksesoris khas Nagekeo, Maria Elisabeth yang ditemui di ruang kerjanya di Kantor Disperindagkop Nagekeo, NTT, Rabu (4/11/2015) siang, mengatakan aksesoris yang biasa digunakan sebagai pelengkap pakaian orang Nagekeo, saat ini mulai digandrungi kawula muda.

Bahkan tas bere saat ini menjadi tren baru berpakaian di Nagekeo. Begitu pula dengan topi dan tas wanita dari daun lontar, gewang dan pandan hutan.

Bagi anda penyuka tenunan Mbay, ada suvenir, sepatu dan tas cantik modifikasi tenunan Mbay dengan bahan kulit. Pilihannya, ada di tangan anda. (Adiahan Ahmad)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Wisata ke Pulau Payung Bisa Ngapain Aja?

Wisata ke Pulau Payung Bisa Ngapain Aja?

Jalan Jalan
Tiket DAMRI Turun Harga Mulai 27 November, Jakarta-Cilacap Rp 155.000

Tiket DAMRI Turun Harga Mulai 27 November, Jakarta-Cilacap Rp 155.000

Travel Update
Apa Itu Connecting Room Hotel? Cocok Untuk Rombongan 

Apa Itu Connecting Room Hotel? Cocok Untuk Rombongan 

Hotel Story
AirAsia Terbang dari Denpasar ke Kupang per 16 Desember, Tarif Rp 1,3 Jutaan

AirAsia Terbang dari Denpasar ke Kupang per 16 Desember, Tarif Rp 1,3 Jutaan

Travel Update
Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023 Digelar Lagi, Ada Diskon hingga 80 Persen

Garuda Indonesia Online Travel Fair 2023 Digelar Lagi, Ada Diskon hingga 80 Persen

Travel Update
Pengalaman ke Pulau Payung, Coba Snorkeling dan ATV Keliling Hutan

Pengalaman ke Pulau Payung, Coba Snorkeling dan ATV Keliling Hutan

Jalan Jalan
Libur Akhir Tahun, Kuota Wisatawan ke Gunung Bromo Tidak Ditambah

Libur Akhir Tahun, Kuota Wisatawan ke Gunung Bromo Tidak Ditambah

Travel Update
Jadi Lokasi Syuting 'Gadis Kretek', Ketahui 5 Fakta Stasiun Tuntang

Jadi Lokasi Syuting "Gadis Kretek", Ketahui 5 Fakta Stasiun Tuntang

Jalan Jalan
Galeri Nasional di Jakarta Gelar Pameran Koleksi Hasil Repatriasi dari Belanda

Galeri Nasional di Jakarta Gelar Pameran Koleksi Hasil Repatriasi dari Belanda

Travel Update
Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata

Hadiri Penghargaan Kampanye Sadar Wisata 5.0, Menparekraf: Terima Kasih Seluruh Penggerak Desa Wisata

Travel Update
Waktu yang Tepat ke Pulau Payung, Hindari Akhir Tahun

Waktu yang Tepat ke Pulau Payung, Hindari Akhir Tahun

Travel Tips
Ulang Tahun AirAsia, Ada Promo Hemat 22 Persen Rute Internasional

Ulang Tahun AirAsia, Ada Promo Hemat 22 Persen Rute Internasional

Travel Update
Candi Abang Sleman: Harga Tiket, Daya Tarik, dan Rute 

Candi Abang Sleman: Harga Tiket, Daya Tarik, dan Rute 

Jalan Jalan
5 Fakta Unik Candi Abang Sleman, Berada di Atas Bukit

5 Fakta Unik Candi Abang Sleman, Berada di Atas Bukit

Jalan Jalan
Tips Berkunjung ke Gunung Grigak, Spot Sunrise di Gunungkidul

Tips Berkunjung ke Gunung Grigak, Spot Sunrise di Gunungkidul

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com