Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Taman Tersembunyi di Karst Cibinong

Kompas.com - 09/11/2015, 09:32 WIB

Perjalanan menggunakan sepeda motor dari Cigobang ke Gua Garunggang perlu waktu hampir 1 jam. Jika berjalan kaki mungkin butuh 2 jam.

Masih tradisional

Setelah dihajar medan berat, berdebu, dan panas terik, kami sampai di suatu kawasan dengan hamparan dinding batu. Ada lima pondok dari kayu dan bambu di sana. Di lokasi juga ada beberapa kotak sampah berlogo Pemerintah Kota Depok, bukan Pemerintah Kabupaten Bogor.

Di sana ada semacam taman yang telah ditata. Itu terlihat dari keberadaan struktur dari batu untuk meja dan kursi. Di sekeliling batu-batu yang disusun dan ditata ada berbagai tanaman bunga dan pohon serta pondok istirahat.

Di sekitarnya adalah hamparan dinding batu dan sejumlah pohon rindang. Kawasan seluas sekitar 1 hektar itu lumayan adem. Sampah masih sedikit karena gua itu belum menjadi obyek wisata massal.

Di sana, kami bertemu dengan pasangan Ajum (70) dan Acih (60) serta warga bernama Umar (45).

Menurut Ajum, Gua Garunggang lumayan ramai dikunjungi pada akhir pekan atau hari libur. Kalangan penyusur gua atau pencinta alam doyan berkemah di pelataran di antara dinding batu itu. Di sana ada lima gua yang bisa dimasuki. Kami masuk ke salah satu gua tersebut.

Untuk menuju pintu gua kami harus menuruni tangga tradisional dari bambu. Dari pintu gua kami masih menyusuri jalan menurun 6-8 meter sebelum jalur melandai menjadi horizontal. Menurut Ajum, jalur mendatar itu menjorok sampai lebih dari 200 meter ke dalam.

Bagian dalam gua berupa rongga yang luas dan gelap. Setelah lampu senter dinyalakan, terlihat hamparan stalaktit dan stalagmit indah. Permukaan lantai terasa licin dan basah serta tercium bau kotoran kelelawar.

Menikmati keindahan gua, hamparan dinding batu, dan lokasi yang masih asri, sunyi, dan terpencil, seakan membayar lelah serta cemas selama perjalanan.

Bagi kami, Gua Garunggang adalah sepetak taman yang indah yang seakan tersembunyi, sulit dijangkau, tetapi layak didatangi oleh mereka yang memuja keindahan sang alam.

Bagi Ajum, bapak dari 11 anak, Gua Garunggang adalah kebun menanam kopi, keluak, jambu, dan petai. Ajum tahu dan paham, Gua Garunggang berada di tanah negara. ”Saya cuma ngegarap buat makan keluarga,” katanya dengan ramah.

Kawasan ini sempat hendak dikelola oleh seorang warga Depok. Namun, ada masalah yang membuat pengelolaan Gua Garunggang belum profesional.

Di Kampung Cigobang memang ada loket, tetapi tidak berpenjaga resmi. Loket itu berada di awal jalan setapak menuju gua. Sebelum pulang, kami meninggalkan sedikit uang kepada Ajum sebagai penyemangat agar terus menjaga dan memelihara kawasan gua tersebut.

Potensi

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Panduan Lengkap ke Desa Wisata Koto Kaciak, Simak Sebelum Datang

Travel Tips
Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Traveloka Resmikan Wahana Baru di Kidzania Jakarta, Ada Diskon 25 Persen

Travel Update
Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Barcelona Hapus Rute Bus dari Google Maps, Ini Alasannya

Travel Update
4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

4 Tips Berkunjung ke Desa Wisata Koto Kaciak, Datang Pagi Hari

Travel Tips
Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Cara Menuju ke Desa Wisata Lerep Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

4 Oleh-Oleh Desa Wisata Koto Kaciak, Ada Rinuak dan Celana Gadebong

Travel Tips
Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Istana Gyeongbokgung di Korea Akan Buka Tur Malam Hari mulai Mei 2024

Travel Update
Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Desa Wisata Lerep, Tawarkan Paket Wisata Alam Mulai dari Rp 60.000

Jalan Jalan
Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Itinerary Seharian Sekitar Museum Mpu Tantular Sidoarjo, Ngapain Saja?

Jalan Jalan
 7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

7 Olahraga Tradisional Unik Indonesia, Ada Bentengan

Jalan Jalan
5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

5 Tips Liburan dengan Anak-anak Menggunakan Kereta Api Jarak Jauh

Travel Tips
Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Mengenal Desa Wisata Koto Kaciak, Surga Budaya di Kaki Bukit Barisan

Jalan Jalan
Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Aktivitas Wisata di Bromo Ditutup mulai 25 April 2024, Ini Alasannya

Travel Update
Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Bali Jadi Tuan Rumah Acara UN Tourism tentang Pemberdayaan Perempuan

Travel Update
Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Hari Kartini, Pelita Air Luncurkan Penerbangan dengan Pilot dan Awak Kabin Perempuan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com