Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukit Kanji, Wisata "Liar" Alternatif Rinjani

Kompas.com - 12/11/2015, 12:09 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

Satwa liar

Tak hanya tumbuhan, memperhatikan aktivitas hewan liar juga jadi aktivitas menarik di Bukit Kanji. Yang paling mudah dilakukan adalah menggembala sapi. Di TNGR, masyarakat sering menggiring sapi dan meninggalkannya di gunung. Jika ingin memanggil mereka yang sudah tersebar-sebar, mudah saja, gunakan garam.

"Bisa dicampur air, bisa ditabur di tanah, bisa dipegang," kisah Armasih.

Sapi-sapi akan berkumpul untuk merasakan garam tersebut. Mengumpulkan sapi ini memiliki sensasi tersendiri. Tak perlu takut, sang gembala akan memastikan sapi-sapi mereka aman.

Dari sapi, beralih ke babi hutan. Di musim kawinnya, menonton babi hutan kawin bisa jadi hal menarik. Satu betina biasanya akan diperebutkan oleh lima sampai tujuh babi jantan. Yang paling kuat akan berbaris di paling depan.

Setelah itu saat akan kawin, jantan kedua akan menghalangi dan menyerang. Terus seperti ini hingga ada satu pemenang. Hal unik adalah babi paling lemah yang berada paling belakang terkadang tak memiliki saingan dan berhasil kawin saat babi lain beradu.

Sore hari lanjut melihat burung (bird watching). Lombok memiliki burung nuri kecil yang disebut Pering. Burung-burung ini dapat "dinikmati" antara bulan Januari-Maret. Masih soal unggas ada juga atraksi memanggil ayam.

Ada dua jenis ayam hutan di Bukit Kanji, Galus-galus yang berwarna merah dan ayam hijau. Armasih sendiri mampu memanggil dua jenis ayam ini, rusa, dan sapi. Ia masih termasuk dalam generasi masyarakat Rinjani dengan keterampilan berburu.

"Sekarang sudah dilarang karena takut punah, sayang belum semua sadar," ujar Armasih.

Paket "Wild Flower Walk" baru ditawarkan Armasih seorang. Ia sendiri sedang melatih beberapa orang untuk jadi pemandu terampil untuk Kanji. Jika ingin mencobanya dapat datang ke Rinjani Family Homestay. Harga paket tergantung durasi, jumlah tinggal, dan logistik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com