Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagai Kisah Unik Pendaratan Warga Sembalun

Kompas.com - 19/11/2015, 13:03 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

LOMBOK, KOMPAS.com - Sebagai "surga" olahraga terbang, Sembalun menjadi salah satu sasaran para atlet paralayang dari berbagai negara. Malaysia dan Australia adalah dua negara dominan yang sering terbang di sini.

Angin yang sulit membuat terbang di Sembalun jadi rumit. Namun jangan salah, warga Sembalun juga punya taring dalam hal terbang. Meski satu parasut harus dipakai 20 orang bergantian, tekad mereka kuat untuk berlatih.

Alhasil karena seringnya belajar autodidak, ada-ada saja pengalaman mendarat yang mereka alami. Henry Wahyu Susanto misalnya, pernah mendarat di atap rumah orang bersama tiga orang temannya.

Saat itu Henry terbang bersama tiga orang dari Bukit Pergasingan. Angin mengarahkan parasutnya ke kota. Tak bisa mengendalikan parasut, Henry pasrah dibawa angin.

Saat ketinggian mulai turun, Henry terpaksa harus menghantam tembok rumah warga saat mendarat. Satu teman lainnya mendarat di atap dan jatuh hingga masuk ke ruang tamu.

Teman ketiga Henry yang paling nahas, ia menjebol atap dapur dan jatuh di sana. Namun parasutnya masih mengembang sehingga ia kembali terangkat dan merusak bagian atap lain.

"Itu kasihan, sudah mendarat, naik lagi tertarik parasut dia," kisah Henry, Selasa (10/11/2015) mengundang tawa.

Henry dan ketiga temannya harus mengganti dan memperbaiki rumah tersebut. Alih-alih marah, warga Sembalun justru mendukung Henry dan kawan-kawan untuk terus terbang.

"Kalau ada warga sini yang terbang, itu ditonton ramai-ramai pasti," ujar seorang warga, Armasih.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com