Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow, Martabak "Raksasa" dengan Delapan Isian Berbeda

Kompas.com - 20/11/2015, 10:16 WIB
Ersianty Peginusa Wardhani

Penulis

KOMPAS.com - Tenarnya  makanan-makanan negara asing, tidak membuat  martabak manis  dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Martabak manis tetap menjadi “primadona” di lidah pemburu makanan Indonesia.

Hal itu, membuat para pengusaha kuliner tetap menciptakan inovasi baru untuk menyuguhkan makanan maupun suasana tempat makan yang digelutinya. Seperti Ika Hendrani, pemilik Martabak Factory yang menyediakan martabak dengan bentuk unik namun tetap menghadirkan ciri khas rasa martabaknya.

“Karena kafe lain biasanya menawarkan makanan western seperti Cake, Pancake, harusnya secara logika martabak bisa dong.  Jadi, bikin lah martabak, namanya saya ganti biar orang tahu kalau ini martabak,” ungkap Ika.

Nuansa kedai pun seperti factory alias pabrik. Dengan gaya industrial, kafe dipenuhi furnitur recycle. Misalnya mesin jahit, tong minyak dijadikan sofa, bahan bekas mobil jadi alas meja, serta bekas gulungan kabel jadi kursi.

Kompas.com/Ersianty Wardhani Ika Hendrani, pemilik Martabak Factory
"Saya ingin orang yang datang ke tempat saya bukan hanya mencari makan atau foto makanannya, tapi bisa menikmati suasanannya. Jadi kita bisa memancing kreativitas. Selain ingin buat nyaman pengunjung, kita juga ingin memancing ide kreatif," katanya.

Untuk menu, makanan utamanya adalah martabak mini. Ada pula menu baru yang sudah banyak menarik perhatian pengunjung, yakni Martabak Grande.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com