Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SD Laskar Pelangi yang Berpindah

Kompas.com - 22/11/2015, 12:05 WIB
Jonathan Adrian

Penulis

MANGGAR, KOMPAS.com - Langkah kaki terasa berat tertanam di pasir putih. Sepintas terbesit dalam pikiran, ini pasir pantai, tapi aneh sejauh mata memandang tak ada laut, baunya saja tak tercium, hanya sengatan matahari panas yang menipu indera, menyangka ini pantai.

"Pasir bekas tambang timah itu mas, dipindahkan dari sana ke sini," jawab pemandu Jurnalis Trip, Zulian Megiano, Sabtu (21/11/1015).

Pantas saja lembut, tidak terasa kasar di kaki. Pasir-pasir itu tebal, tapi tak mengubur bangunan di tengahnya, sebuah sekolah yang sangat terkenal. Bagian depan terpampang tulisan SD Muhammadiyah Gantung.

Diberi nama demikian karena terletak di Desa Lenggang, Kecamatan Gantung, Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Ya, ini adalah 'Sekolah Laskar Pelangi' yang kini jadi tempat wisata. Tapi kondisinya sedikit beda. Dua kayu penyangganya tampak lebih kecil.

Pada bagian depan kini ada spanduk penuh coretan, orang-orang yang ingin meninggalkan bekas. "Perasaan di film letaknya di pinggir jalan," guman seorang peserta.

Rupanya sekolah ini telah dipindahkan. Memang lokasinya tak jauh, masih di desa yang sama. "Dipindahkan karena banyak yang datang berkunjung" kisah Megi, demikian Zulian Megino disapa.

Lokasi SD Muhammadiyah yang sebelumnya sudah berubah jadi MTS Muhammadiyah. Meski disebut pindah, SD Muhammadiyah yang ada sekarang ini sebenarnya adalah replika. Dibangun ulang tahun 2011, tak semua bahan berasal dari SD lama.

Jika ingin melihatnya, pengunjung perlu membayar tiket Rp 3.000 per orang. Di dalam bangunan hanya ada dua ruang kelas tanpa papan tulis, dan satu replika sumur yang beralih jadi tempat sampah.

Selain sekolah, di area parkir juga sudah ada beberapa warung kopi dan Galeri Lukis Laskar Pelangi. Di sini pengunjung dapat membeli berbagai buah tangan dari lukisan hingga batu akik.

Saat ditanya mengapa sekolah begini harus dilestarikan? Staf Disbudpar, Bang Iwan hanya berkata, "Bang Andrea dengan sekolah seperti itu saja bisa bangkit, ini harusnya bisa jadi inspirasi kita."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com