Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sugeng Handoko, Mengubah Desa dengan Wisata Alam

Kompas.com - 22/11/2015, 18:20 WIB
Dampak sosial

Saat ini, kegiatan pariwisata di Nglanggeran berkembang pesat, apalagi setelah adanya Embung Nglanggeran dan Air Terjun Kedung Kandang yang menjadi daya tarik baru. Berdasarkan data Pokdarwis Nglanggeran, jumlah wisatawan yang datang ke kawasan itu pada 2014 mencapai 325.303 orang, setahun sebelumnya hanya 85.658 orang.

Ke depan, pariwisata di Nglanggeran diperkirakan terus berkembang karena Gunung Api Purba Nglanggeran merupakan bagian dari kawasan Geopark Gunung Sewu yang baru saja ditetapkan sebagai anggota Jaringan Taman Bumi Global (Global Geopark Network) oleh UNESCO.

Kegiatan wisata di Nglanggeran berdampak pada kesejahteraan masyarakat. Pada 2014, Pokdarwis Nglanggeran mendapatkan penghasilan cukup banyak, yakni Rp 1,4 miliar. Padahal, tahun sebelumnya, pemasukan dari wisata hanya Rp 424 juta.

Pemasukan itu antara lain dipakai untuk memberi ”uang lelah” kepada warga yang terlibat langsung dalam pengelolaan wisata, misalnya sebagai penjaga loket dan pemandu, yang sekarang berjumlah 139 orang.

Peningkatan kesejahteraan juga dirasakan warga yang membuka warung makan dan menyediakan rumahnya untuk penginapan. ”Saat ini, sudah ada 80 homestay di Nglanggeran dengan kapasitas 280 orang,” papar Sugeng.

Kegiatan pariwisata itu pula yang kemudian membuat kondisi lingkungan Nglanggeran menjadi lebih terjaga karena warga tidak lagi mengambil batu dan menebang pohon untuk dijual.

Selain itu, urbanisasi di Nglanggeran juga berkurang karena banyak pemuda memilih tinggal di desa untuk mengelola wisata.

”Setelah lulus kuliah, saya sebenarnya ditawari bekerja di sebuah badan usaha milik negara. Namun, saya memilih tetap di Nglanggeran untuk mengelola wisata bersama masyarakat,” tutur Sugeng. (Haris Firdaus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com