Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gemuruh Angklung di Linggarjati untuk Tarik Wisatawan

Kompas.com - 23/11/2015, 14:19 WIB
KUNINGAN, KOMPAS - Hampir 1.000 pelajar, seniman, dan masyarakat membunyikan angklung dalam Festival Linggarjati 2015 di kawasan Gedung Perundingan Linggarjati, Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Sabtu (14/11/2015).

Acara yang dilaksanakan untuk kedua kalinya itu diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan Nusantara maupun luar negeri ke Kuningan.

Festival dibuka dengan lagu ”Tanah Airku” ciptaan Ibu Sud yang dimainkan dengan angklung. Hampir semua yang hadir ikut membunyikan angklung setelah diberi arahan oleh panitia.

Selain seni musik angklung, festival yang digelar pada 14-15 November ini juga menyuguhkan antara lain rampak gendang, marawis, pencak silat, tari buyung, dan pemutaran film dokumenter tentang perjuangan.

Para pengunjung dari Kota Cirebon ataupun daerah lain memadati tempat acara.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan Teddy Suminar mengatakan, festival ini untuk memperingati 69 tahun perjanjian Linggarjati serta lima tahun pengakuan angklung oleh Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).

Menurut dia, festival bertujuan mendekatkan siapa pun, lintas generasi, untuk berkunjung dan belajar tentang sejarah kemerdekaan Indonesia melalui perundingan Linggarjati.

KOMPAS/FIKRI ASHRI Hampir 1.000 pelajar, seniman, dan masyarakat membunyikan angklung dalam Festival Linggarjati 2015 di kawasan Gedung Perundingan Linggarjati, Desa Linggarjati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Sabtu (14/11/2015).
Di tempat bekas hotel Belanda itu, Perdana Menteri Sutan Syahrir bersama delegasi Indonesia lainnya berunding dengan delegasi Belanda untuk kemerdekaan. Meski perundingan dicurangi, Indonesia tetap mampu meraih kemerdekaan.

Bupati Kuningan Utje Hamid Suganda dalam sambutan yang dibacakan oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan Kuningan Ucu Suryana menyampaikan, pihaknya terus mendorong kegiatan yang menjadikan Kuningan sebagai tempat wisata sejarah ataupun alam.

”Di Gedung Perundingan Linggarjati, bangunan dan isinya masih asli terjaga,” kata Ucu.

Saat ini ada 40 hotel dengan 15 hotel di antaranya berbintang tiga serta 120 rumah makan di Kuningan. Selain itu, ada 28 obyek wisata alam.

Jumlah wisatawan yang berkunjung sekitar 1,4 juta orang per tahun, tetapi wisatawan asing masih minim (Kompas, 3/9/2015). (Fikri Ashri)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com