Maklum, isi menu makanan yang satu ini memang bermacam-macam. Mulai dari mi kuning, tauge, daun bawang, perkedel singkong, dan juga lontong. Namun isi Tahu Campur yang paling khas yakni sambal petis dan tetelan daging sapi dalam kuah kaldu.
Tahu Campur yang saya cicipi dalam brunch (breakfast and lunch) di The 101 Jakarta Sendayu Darmawangsa terasa segar dan lezat.
Menyeruput tetelan sapi dengan kuah Tahu Campur ala Chef Yulianto (43) begitu menggugah selera. Rasa daging sapinya yang lembut terasa beda dan nikmat karena tak dimasak sembarangan.
Ada tips khusus dari Chef Yulianto untuk membuat daging sapinya lembut. Caranya yakni memasak dagingnya pada air yang sudah mendidih selama 45 menit.
"Dan kasih bumbunya itu setelah dagingnya sudah setengah matang. Itu yang bikin daging sapinya lembut," kata Chef Yulianto, dalam acara Corporate & Media Gathering Panorama Hospitality Management (PHM), kepada KompasTravel, Jumat (27/11/2015).
Selain tekstur daging yang lebut, isi lain tahu campur yang tak kalah lezat yakni sayur taugenya. Tahu campur yang saya rasakan ini menggunakan tauge Jepang. Untuk menjaga kesegaran, tauge dimasak dulu dalam air mendidih.
"Supaya tetap segar direndam selama satu menit di air gula yang mendidih. Jadi tetap segar dan tidak layu," ujar Yulianto.
Yang bikin menggoyang lidah yakni sambal petisnya. Orang bilang tidak lengkap kalau makan tahu campur tanpa memakai sambal yang satu ini.
"Itu dari udang difrermentit, akhirnya dimasak sampai warnanya hitam. Tahu campur itu harus pakai sambal petis, karena itu ciri khasnya, selain daging sapinya yang lembut," ujar Yulianto.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.