Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menpar Janji Promosikan Pariwisata Banten

Kompas.com - 29/11/2015, 13:26 WIB
SERANG, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata Arief Yahya berjanji akan mempromosikan tiga agenda pariwisata unggulan di Provinsi Banten secara nasional dan dunia.

Hal tersebut diungkapkan Arief Yahya saat membuka Banten Beach Festival (BBF) Tahun 2015 di Pantai Tawing Karang Suraga, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang, Jumat (27/11/2015).

"Tiga agenda unggulan pariwisata Banten nanti kita bantu promosikan baik di nasional maupun internasional. Pertama, Banten Beach Festival. Kedua, Festival Tanjung Lesung dan satu lagi silakan dicari dan diajukan oleh Pemprov Banten," katanya.

Menurut Menpar, upaya tersebut merupakan bentuk dukungan pemerintah pusat terhadap kemajuan pariwisata di Banten.

Arief memaparkan, komitmen pemerintah pusat dalam memajukan pariwisata di Provinsi Banten tidak hanya itu, tapi dengan menunjang infrastruktur pariwisata yang ada di Banten, seperti pembangunan jalan tol Serang-Panimbang dan reaktivasi jalur kereta api dari Serang dan Pandeglang.

KOMPAS/INGKI RINALDI Sejumlah pengunjung ditemani seorang pemandu, Jumat (1/5/2015), memasuki kawasan Taman Nasional Ujung Kulon, Kabupaten Pandeglang, Banten. Sejumlah jalur trekking di kawasan itu telah dikenal banyak pengunjung, baik dari dalam maupun luar negeri.
"Banten mempunyai potensi wisata yang sangat besar, hanya saja terkendala persoalan akses. Banyak wisatawan yang datang ke Jakarta tapi sedikit yang mengunjungi wisata di Banten karena membutuhkan waktu lama untuk mengunjunginya. Misalnya ke Tanjung Lesung, yang harus menghabiskan waktu lima jam lebih," katanya.

Untuk tol Tanjung Lesung-Serang, lanjut Arief, pemerintah meminta dukungan masyarakat dalam pembebasan tanahnya, karena Kementerian PU akan mempercepat pembangunan tahun 2016.

Sementara untuk rencana reaktivasi jalur kereta, Menpar meminta kepada Gubernur Banten Rano Karno untuk mengajukan pengaktifan kembali jalur Kereta Api (KA) yang membentang di sejumlah daerah seperti di Kabupaten Serang, Pandeglang dan Lebak yang telah lama tidak berfungsi ke Kementerian Perhubungan.

"Silakan diajukan ke Menteri Perhubungan Pak Jonan. Tenang saja, untuk pariwisata Banten, nanti saya ajukan agar pemerintah pusat memberi perhatian lebih kepada Pemrov Banten," kata Arief.

KOMPAS/LUCKY PRANSISKA Deretan bangunan lumbung padi (leuit) milik warga Baduy, Kabupaten Lebak, Banten. Warga Baduy menyimpan gabah hasil panen padi huma di dalam lumbung untuk persediaan karena mereka menabukan jual-beli beras atau gabah.
Terkait peningkatan SDM pariwisata, Kemenpar akan mendorong kelompok sadar wisata mensertifikasi 300 orang pegawai hotel dan restoran dengan standar ASEAN.

"Kami juga mendorong agar Banten memiliki sekolah pariwisata, sehingga anak-anak Banten tidak harus jauh-jauh sekolah pariwisata. Kita akan dorong perguruan tinggi yang ada di Banten untuk mengusulkan membuka jurusan pariwisata," katanya.

Sementara itu, Gubernur Banten Rano Karno mengatakan, Pemprov Banten terus berupaya untuk menunjang infrastruktur menuju pariwisata di Banten.

"Pemerintah menargetkan satu juta wisatawan ke Banten itu karena percaya pada kita dan Banten memiliki potensi besar. Untuk itu upaya terus dilakukan salah satunya dengan menggelar festival seperti Banten Beach Festival seperti ini," kata Rano.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Pemandangan dari mercusuar Anyer, Serang, Banten, Minggu (21/8/2011). Mercusuar setinggi 75 meter ini terletak di Nol Kilimeter Jalan Raya Anyer Panarukan yang dibangun oleh Gubernur Jenderal Daendels tahun 1885 pada masa Pemerintahan Hindia Belanda. Mercusuar masih berfungsi untuk memandu para nahkoda kapal yang melintas Selat Sunda. Di mercusuar ini juga terdapat jejak tsunami letusan Gunung Krakatau 1883. Sebelumnya sudah ada mercusuar tapi hancur dihantam tsunami dan puingnya masih tersisa dekat mercusuar yang ada sekarang.
Menurut Gubernur, usulan pembangunan infrastruktur menuju kawasan wisata yang disampaikan Menpar menjadi perhatiannya karena seiring dengan kebijakan nasional tahun 2015, bahwa pariwisata telah ditetapkan menjadi "5 besar" lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional.

"Banten percaya diri karena berbagai potensi ada di sini. Ibarat toko, Banten serba ada yang menyediakan produk yang beragam, alam, satwa langka 'Rhino', budaya, sejarah, religi, komunitas adat, wisata belanja, bahkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung menjadi potensi pariwisata yang sangat luar biasa," tambah Rano.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com