Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/12/2015, 14:07 WIB
Ersianty Peginusa Wardhani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Makanan khas Palembang, yakni Pempek, semakin lama tergerus oleh makanan modern.

Namun, hal itu tidak mematahkan semangat kakak beradik, Devi Halim dan Jovita, untuk memodernkan makanan tradisional agar generasi muda tertarik lagi dengan makanan tradisional. Ide pun terlintas untuk membuat Pempek Shinta sebagai pelopor pempek hitam.  

"Karena orangtua berasal dari Palembang dan melihat pempek merupakan suatu makanan tradisional yang sangat khas dan juga enak sehingga terlintas di pikiran untuk menjual pempek di Jakarta, dengan tujuan agar pempek bisa lebih diminati oleh masyarakat luas," ungkap Jovita, pemilik Pempek Shinta, Senin (30/11/2015).

Bisnis yang sudah berjalan sejak tahun 2013 ini lebih mengutamakan kesehatan dan kualitas makanan. Penggunaan warna hitam pada pempeknya berasal dari black charcoal khusus yang aman dan baik untuk tubuh. Dengan begitu, penggunaan bahan-bahannya tidak perlu dikhawatirkan.

Pempek Shinta menggunakan pempek yang berasal dari Palembang langsung. Selain itu, ikan yang digunakan adalah ikan belida. Biasanya, pempek menggunakan ikan tenggiri.

Rasa pempek hitam ini semakin nikmat dengan disajikan menggunakan cuka spesial yang pedas.

Jovita menuturkan, selain pempek hitam (Pempek Blackship) yang menjadi favorit, Pempek Shinta juga mempunyai menu lainnya, seperti pempek kapal selam, adaan, lenjer, keriting, dan telur kecil.

"Selain itu, menu spesial kami adalah pempek kulit. Pempek kulit kami sangat berbeda dari tekstur dan juga rasanya. Kami juga akan meluncurkan makanan baru kami pada bulan Desember 2015," katanya. 

Menargetkan penjualannya ke anak muda dan pencinta kuliner Indonesia, harga yang ditawarkan pun seperti pempek pada umumnya, yakni Rp 7.500 hingga Rp 40.000.

Jovita berharap, untuk ke depannya, ia bisa membuat makanan pempek menjadi makanan yang lebih modern, bukan sekadar yang biasa kita temukan di kompleks rumah atau pasar. Selain itu, ia berharap, semoga anak muda bisa lebih mencintai makanan tradisional, bukan hanya mencintai makanan dari luar negeri.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Pameran Jalur Rempah Digelar di Jakarta, Cuma sampai 31 Desember

Travel Update
Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Rute ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, 20 Menit dari Malioboro 

Travel Tips
Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Alasan Puncak Masih Diminati Warga untuk Rayakan Tahun Baru

Hotel Story
Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Taman Nasional Way Kambas Buka Lagi 20 Desember, Bisa Mandikan Gajah

Travel Update
Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Berdiri di Perahu untuk Selfie, Turis di Venesia Jatuh ke Kanal

Travel Update
6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

6 Wisata Perosotan Pelangi di Jawa Tengah, Meluncur di Hutan Pinus

Jalan Jalan
Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Palembang Kejar Target 2,3 Juta Kunjungan Wisatawan hingga Akhir Tahun

Travel Update
Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Kunjungan Turis Asing ke Sri Lanka Tembus 1,27 Juta Orang

Travel Update
Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Erupsi Merapi 8 Desember 2023, Wisata Lava Tour di Yogyakarta Tidak Terdampak

Travel Update
3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

3 Aktivitas di Swarnabhumi Harau, Nginap di Kabin Berlatar Tebing Tinggi

Travel Update
5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

5 Tips Berkunjung ke MuseumKu Gerabah Yogyakarta, Datang Saat Cerah

Travel Tips
Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Jelang Nataru 2024, Tiket Kereta Api Terjual 33 Persen dari 2,6 Juta Tiket

Travel Update
Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Liburan Tahun Baru di Lembah Oya Kedungjati, Cek Dulu Status Buka-Tutupnya

Travel Update
10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

10 Wisata Dieng Terkenal buat Libur Tahun Baru 2024 

Jalan Jalan
Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Promo 12.12, Ada Diskon Tiket Kereta Api 20 Persen Berlaku 29 Rute

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com