Bukan hanya pemandangan alam, Ubud menjadi surga bagi pencinta seni. Sanggar tari dan galeri seni mudah ditemukan di tempat ini, bahkan hampir setiap malam selalu ada pergelaran tari yang bisa dinikmati oleh wisatawan.
Tidak mengherankan banyak tempat penginapan semacam guest house hingga hotel berbintang yang dibuka untuk memenuhi kebutuhan wisatawan akan tempat menginap.
Peluang ini jugalah yang dilihat oleh Sens (dibaca Songs) Hotel & Spa + Conference Ubud Town Centre yang dibuka sejak 14 Februari 2015 lalu. Berdiri di atas lahan seluas 2.100 meter persegi, Sens Hotel berada persis di jalur utama keramaian Ubud dan tidak jauh dari Pasar Ubud.
"Berada di jalur utama keramaian tidak membuat Sens Hotel lupa akan kebutuhan privasi tamunya. Karena itu, desain dari hotel ini lebih terbuka di area dalam hotel seperti kolam yang berada di tengah area hotel," kata Christoporus Yulianto, Director of Sales & Marketing Sens Hotel & Spa + Conference Ubud Town Centre, Minggu (29/11/2015).
"Satu-satunya area yang langsung bersentuhan dengan keramaian jalanan Ubud hanya lobi hotel," kata pria yang akrab disapa Christo ini. Selebihnya tertutup dan tamu benar-benar bisa menikmati saat istirahatnya seusai menjelajahi Ubud.
Lahan yang terbatas membuat Sens Hotel kreatif mendesain kamar agar tamu bisa tetap merasa nyaman saat beristirahat.
Ukuran kamar sekitar 22 meter persegi (tipe superior). Untuk itu, hampir tiap sudut ruangan dimanfaatkan sedemikian rupa sebagai tempat untuk meletakkan barang. Selain itu, terdapat tujuh stopkontak untuk mengakomodasi kebutuhan tamu mengisi daya gawai.
"Sens memiliki 97 kamar yang terbagi menjadi tiga tipe, yaitu 35 kamar tipe superior, 56 tipe superior plus, dan 6 kamar suite. Kita sengaja memperbanyak tipe superior plus untuk mengakomodasi tamu yang datang bertiga. Untuk itu, di dalam kamar ada sebuah daybed yang bisa di-set up menjadi tempat tidur," kata Christo.
Hal menarik lainnya adalah sekat antara ruang tidur dengan kamar mandi. Christo menjelaskan, untuk memberikan kesan luas, maka sekatnya hanya berupa kaca transparan.
Jangan khawatir, jika menginap bersama rekan seperjalanan dan merasa tidak nyaman dengan kamar mandi transparan, tamu bisa menutup sekat dengan tirai yang telah disediakan.
Christo menjelaskan bahwa Sens Hotel tidak hanya sekadar dibuka untuk menjaring wisatawan yang ingin menikmati Ubud. Namun, berdasarkan survei yang dilakukan, Ubud sudah mulai menjadi salah satu tempat untuk rapat dan pertemuan bisnis.
"Karena itu, konsep awal kami tidak hanya sekadar hotel untuk wisatawan, tetapi juga sebagai tempat yang bisa dipakai untuk rapat ataupun bisnis. Kami memiliki satu boardroom dan ballroom," kata Christo.
Ballroom dengan kapasitas sekitar 300 orang membuat Sens hotel menjadi pilihan sejumlah perusahaan untuk dijadikan tempat pertemuan atau konferensi.
"Hal itulah yang membuat kami juga menyediakan koneksi internet yang cepat, bahkan termasuk ketika tamu kami dijemput di bandara, mobil penjemput pun terkoneksi dengan internet," tutur Christo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.