Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pentingnya "Roh" dalam Sebuah Cerita Perjalanan

Kompas.com - 02/12/2015, 18:17 WIB

KOMPAS.com - “Esensi dari sebuah cerita perjalanan yaitu bagaimana kita bisa merasakan ‘nyawa’ dari suatu tempat, dan menuangkannya dalam sebuah tulisan atau foto,” ujar Yunaidi Joepoet, Staf Fotografer National Geographic Indonesia dalam acara Travel Mate Workshop, Sabtu (28/11/2015).

Travel Mate Workshop termasuk dalam rangkaian acara Travel Mate, sebuah kompetisi menulis cerita perjalanan yang diadakan oleh Tourism Western Australia bekerja sama dengan National Geographic Traveler Indonesia. Lokakarya tersebut diikuti 103 peserta dari kalangan travel blogger, traveler dan fotografer.

Selain Yudi—sapaan akrab Yunaidi, ada dua pembicara lain yang turut mengisi lokakarya tersebut. Mereka adalah Bowie Holiday (@TravelJunkieId), seorang travel blogger dan Stanly, Country Manager Tourism Western Australia untuk Indonesia.

Pada kesempatan ini, Stanly mempromosikan beberapa destinasi wisata di Australia Barat, diantaranya Perth, Fremantel, Rottnest Island, Margaret River dan Coral Coast.

“Tujuan utama Travel Mate ini memang untuk mempromosikan pariwisata di Australia Barat sekaligus untuk menggaet para traveler Indonesia untuk berkunjung,” ujar Stanley.

Dari kontes menulis Travel Mate ini, nantinya 10 penulis terbaik akan mendapat kesempatan untuk menjelajahi Australia Barat. “Tentunya kami mengharapkan tulisan yang berbobot, memiliki kekuatan cerita di dalamnya, serta dapat membuat orang yang membacanya penasaran dan tertarik untuk berkunjung,” sambung Stanly.

Lantas, bagaimana membuat tulisan perjalanan yang menarik?

Menurut Bowie, untuk membuat tulisan perjalanan yang "menggigit", kita harus mengetahui apa yang menjadi daya tarik terbesar tempat tersebut. Sebaiknya, buatlah headline membuat pembaca tertarik membaca tulisan kita. Penting bagi kita untuk mengenalkan karakter, agar cerita kita lebih humanis.

“Gunakan semua indera kita untuk membuat sebuah deskripsi. Lakukan sesuatu yang berbeda,” ujar Bowie.

Sebelum melakukan perjalanan, penting untuk melakukan riset tentang daerah yang akan dikunjungi. Kita perlu mengetahui bagaimana kondisi di daerah tersebut, tempat apa saja yang menarik untuk disambangi, serta bagaimana budaya dan adat istiadat masyarakat setempat.

“Ketika melakukan sebuah perjalanan ke suatu daerah, kita harus menanggalkan jati diri kita untuk sementara dan menjadi orang lokal,” kata Yudi.

Interaksi dengan penduduk lokal juga penting untuk dilakukan. Sebab, merekalah yang paling mengenali seluk beluk tempat itu. “Semakin dekat dengan mereka, membuat kita semakin merasakan bagaimana kehidupan masyarakat setempat,” tuturnya.

Menurut Yudi, tantangan terbesar dalam menghasilkan foto perjalanan yang baik adalah bagaimana agar sebuah foto memiliki cerita yang kuat.

Kemampuan untuk menyampaikan cerita dalam sebuah foto inilah yang membedakan fotografer hebat dengan yang lainnya. “Sebab, kadang kita memotret hanya berdasarkan apa yang kita lihat, bukan apa yang kita rasakan,” ungkapnya.

Annisa, salah satu peserta dari kalangan blogger, mengatakan bahwa setelah mengikuti workshop ini, dirinya mendapatkan sudut pandang baru dalam menulis cerita perjalanan. “Tulisan perjalanan harusnya nggak cuma menceritakan pemandangan alamnya saja, tapi juga harus punya ‘roh’ cerita yang kuat,” ujar Annisa. (Lutfi Fauziah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com